TOKYO: Harga karet merosot ke level rendah dalam 2 pekan ini karena
spekulasi krisis utang Eropa yang memburuk. Permintaan komoditas ini
dikhawatirkan terus melemah.
Kontrak karet untuk pengiriman Februari turun sebanyak 0,9% menjadi 357,8 yen per kilogram (US$4.656 per metrik ton).
Angka ini merupakan level terendah sejak 23 Agustus 2011 di Tokyo
Commodity Exchange sebelum diperdagangkan di 359,1 yen pada 11.14 waktu
setempat.
"Situasi ekonomi global yang tidak terlihat membaik dan hal itu
menciptakan tekanan pada pasar karet," ujar Gu Jiong, analis di broker
komoditas Yutaka Shoji Co di Tokyo seperti dikutip Bloomberg.
Krisis utang Eropa yang memburuk ditandai dengan kondisi beberapa
negara, seperti Italia yang mundur dengan langkah penghematan, Finlandia
dan mitranya yang berkonfrontasi atas agunan Yunani.
Selain itu, Jerman mengekang kekuatan dana penyelamatan dan investor yang khawatir pada perbankan.
Penurunan harga karet mungkin akan terhenti dengan berkurangnya
persediaan karet di Thailand, sebagai eksportir terbesar. Menurut Gu,
hujan deras yang turun mengganggu proses penyadapan lateks.
Menurut Institut Penelitian Karet di Thailand, musim hujan barat daya
yang intensif, meningkatkan curah hujan di selatan dan mengganggu proses
produksi karet.
Lembaga ini juga menyebutkan, harga karet tunai di Thailand tidak
berubah yakni pada kisaran 141,50 baht atau setara US$4,73 per kg.
Sementara itu, harga karet untuk pengiriman Januari di Shanghai mundur
0,5% menjadi 32,645 per ton yuan.
DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, SELASA, 6 SEPTEMBER 2011