Harga Gula Merah Kelapa Tergantung Tengkulak
13 Mei 2013
Admin Website
Berita Daerah
4490
PENAJAM. Puluhan perajin gula merah kelapa di
wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mengharapkan langkah cepat
pemerintah daerah untuk membantu mereka dalam bidang pemasaran. Selama
ini, penjualan produksi gula merah kelapa hasilnya tidak signifikan
karena selalu menjadi korban tengkulak yang seenaknya sendiri menetapkan
harga beli. Akibatnya, perajin gula bukan malah bertambah sejahtera,
namun sebaliknya, bangkrut.
Camat Waru, Penajam Paser Utara Ismail Subli, kemarin, mengatakan, di daerahnya terdapat sejumlah sentra produksi gula merah kelapa tradisional. Para perajin itu, kata Ismail Subli, sangat mengharapkan peran pemerintah untuk turut memperkenalkan produk mereka ke pasaran, sehingga diharapkan pangsa pasar menjadi semakin luas, dan tidak selalu bertumpu pada tengkulak.
Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan swasta dari Kota Blitar, Jatim dalam bidang pemasaran gula merah kelapa. Contoh-contoh gula merah kelapa juga sudah diberikan dan sudah dibawa ke Blitar, namun hingga sekarang ini belum ada tanda-tanda kerjasama tersebut berlanjut.
"Kami mengharapkan pemerintah secara intensif memberikan pembinaan, termasuk membantu mendapatkan peluang pasar dengan harga bagus, sehingga perajin gula merah kelapa terangkat kesejahteraannya," kata Ismail Subli.
Camat mengatakan, untuk memperkenalkan produk seperti gula merah itu perlu dibangun semacam Industri Kecil Menengah (IKM) Center di daerah ini. Gedung itu nanti berisi seluruh produksi daerah, dan setiap yang berminat bisa mengunjungi gedung tersebut.
"Saya lihat produksi lokal tidak hanya sebatas gula merah saja, tetapi produksi kerajinan lain, seperti marmer, patung-patung, tenun, dan kerajinan lainnya. Saya kira, pemerintah sudah saatnya membangun IKM Center itu," ujarnya.
Perajin gula merah kelapa yang mengeluhkan permainan harga tengkulak juga terjadi di wilayah Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara. Sedikitnya 30 perajin gula merah kelapa di wilayah Kelurahan Tanjung Tengah, sudah sejak tahun lalu mengalami kesulitan untuk memasarkan produk mereka itu.
Muroji, salah satu perajin gula merah kelapa yang berlokasi tidak jauh dari kawasan objek wisata pantai di daerah itu, mengatakan, pihaknya tidak berdaya dan harus menjual produksinya ke tengkulak, meskipun dengan harga sangat rendah. "Setelah dihitung-hitung, ongkos produksi dengan harga jual, kami tetap merugi," tuturnya.
Kepala Dinas Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan Koperasi
Penajam Paser Utara Suyanto, kemarin, mengatakan, pihaknya sudah membuat
program untuk pembangunan IKM Center. Program tersebut, lanjutnya,
sudah digagas oleh kepala dinas sebelumnya Arnold Wayong.
"Sudah ada beberapa tempat yang dipilih untuk lokasi IKM Center, dan sekarang ini sudah memperjuangkan alokasi anggarannya. Saya sepakat daerah ini perlu IKM Center sebagai tempat promosi produk atau kerajinan daerah," kata Suyanto, menandaskan.(ari/lhl/k6)
"Sudah ada beberapa tempat yang dipilih untuk lokasi IKM Center, dan sekarang ini sudah memperjuangkan alokasi anggarannya. Saya sepakat daerah ini perlu IKM Center sebagai tempat promosi produk atau kerajinan daerah," kata Suyanto, menandaskan.(ari/lhl/k6)