Disbun Bentuk Brigade Pengendali OPT
SAMARINDA. Perlindungan Tanaman memiliki peran penting dalam
usaha perkebunan terutama menekan kehilangan hasil akibat serangan organisme pengganggu
tumbuhan (OPT).
Karenanya, upaya penanganan OPT dilakukan melalui gerakan
pengendalian berupa brigade proteksi tanaman (regu pengendali) yang dibentuk
Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim.
Menurut Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad, peran
perlindungan tanaman sangat strategis dengan diberlakukan standar internasional
sanitari dan fitosanitari di perdagangan dunia.
“Perlindungan selain menekan kehilangan hasil tanaman juga
mampu meningkatkan nilai tambah produk perkebunan,” katanya didampingi Sekretaris
Disbun H Sukardi saat membuka Bimtek Pembentukkan Regu Pengendali OPT di Aula
Bapeltan Sempaja, Selasa (10/7) kemarin.
Sesuai aturan maka pelaksanaan perlindungan tanaman
perkebunan jadi tanggungjawab pelaku usaha perkebunan, pemerintah daerah dan
pusat.
Namun diperlukan ketersediaan sumber daya manusia yang
berkualitas serta dukungan sarana dan prasarana maupun pendanaan yang memadai.
Diungkapkannya, melalui APBN tahun ini telah dialokasikan
dana untuk pemberdayaan perangkat perlindungan perkebunan untuk penanganan serangan
OPT pada situasi eksplosi.
“Pada sumber-sumber serangan yang berpotensi menimbulkan
eksplosi dan daerah endemis dengan intensitas serangan berat,” jelasnya.
Regu pengendali lanjutnya, perlu dibentuk pada masing-masing
kabupaten agar upaya pengendalian pada daerah serangan OPT dapat dilakukan secara
cepat dan tepat.
“Tahun ini baru terbentuk satu daerah yakni Penajam Paser
Utara khususnya daerah yang telah ditetapkan Bappenas seperti Desa Api-Api dan
Karang Jinawi,” ungkapnya.
Bimtek digelar selama empat hari (10-13 Juli) diikuti 20
peserta (dua regu) serta diberi bantuan peralatan berupa mist blower sprayer, knapsack
sprayer, power sprayer, kacamata, sarung tangan. (rey/disbun)
SUMBER : UPTD PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN