(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Harga Karet Tembus Rp 7 Ribu

29 Oktober 2009 Admin Website Artikel 3698
Hal itu disampaikan Bupati Kubar Ismael Thomas SH di sela-sela pelantikan Petinggi Kampung Sakaq Tada, Kecamatan Mook Manaar Bulatn, Senin (26/10). Lebih jauh diceritakan Bupati, berdasarkan informasi yang dikumpulkan Pemkab Kubar ditambah beberapa waktu lalu berangkat ke beberapa daerah untuk melakukan upaya pemulihan harga karet, ternyata membuahkan hasil yang mengembirakan. Harga karet yang semula Rp 4 ribu per kg, kini menjadi Rp 7 ribu per kg.

#img2# "Harga karet yang ada ini telah memberikan angin segar bagi masyarakat Kutai Barat khususnya para petani karet dapat menjual getah karet ke para pengumpul," terangnya.

Di sela-sela itu juga, sebagai Bupati telah meminta kepada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kubar untuk melakukan upaya mencari pasar potensial untuk menampung getah karet asal Kubar dengan harga yang layak. Tujuannya untuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kubar.

"Pasar itu telah didapat oleh Disperindagkop dan diharapkan masyarakat petani Kubar dapat berkoordinasi dengan Disperindagkop bagaimana caranya menyalurkan potensi karet," katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati secara khusus sangat berharap kepada 542 jiwa Kampung Sakaq Tada, sebagian dapat bekerja di perusahaan setempat . Karena Kampung Sakaq Tada memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat besar, baik dari sektor pertanian, perkebunan maupun industri rumah tangga. Itu dapat diatur di bawah naungan koperasi-koperasi yang telah dibentuk oleh Pemkab Kubar melalui program Usaha Bersama Kampung (UBK) yang telah berjalan sejak 2006.

Juru Tulis Kampung Sakaq Tada Kardiansyah berharap sekali mendapat perhatian serius dari Pemkab Kubar dalam bidang pembangunan jalan tani sepanjang 3,5 kilometer ditingkatkan dari jalan setapak menjadi jalan umum. "Karena jalan tani mengantar masyarakat Kampung Sakaq Tada menuju lahan persawahan yang luasnya hampir mencapai 80 hektar," kata Kardiansyah. Dia menambahkan, kebun langsat menjadi sumber mata pencarian dan pendapatan masyarakat. "Dengan peningkatan jalan ini, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih terangkat lagi dari yang sudah ada," tegasnya.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 29 oktober 2009

Artikel Terkait