Harga Biji Kakao Merosot
Harga biji kakao dunia pada 10 April 2011 tercatat sebesar 2,133.17 (US$ per tone) menurut data yang dilansir International Cocoa Organization. Atau setara dengan harga 19.518/ kg dengan kurs Rp. 9150/ USD.
Padahal pada bulan September Harga kakao dunia pernah menembus level 2,873.99 (US$ per tone) yang setara dengan harga sekitar Rp. 25.000 ,- /kg biji pada kurs Rp. 9.000/USD.
Menurut data perkiraan dari Rabobank sebagaimana dikutip dari Confertionery news, penurunan harga ini diakibatnya adanya over supply biji kakao dari Afrika Barat, yang diduga karena adanya kebijakan intervensi negara tersebut khususnya di Pantai Gading sehingga mendorong peningkatan supply.
Penurunan ini juga dirasakan di Indonesia. Pada akhir tahun 2011 petani, khususnya yang memiliki kerjasama dengan perusahaan pengolahan kakao, bisa menikmati harga hingga Rp. 24.000,-/kg namun pada penjualan pada Januari 2011 yang lalu, harga merosong hingga Rp. 20.000,-/kg biji kakao fermentasi.
Jika
harga dunia tetap merosot diperkirakan pada saat masuk bulan panen
mulai bulan April maka harga ditingkat petani akan lebih merosot lagi.
Oleh sebab itu perlu adanya strategi jangka panjang untuk membantu
petani menghadapi fluktuasi harga tersebut.
DIKUTIP DARI MEDIA PERKEBUNAN, 12 APRIL 2012