(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Harga Biji Kakao Merosot

16 April 2012 Admin Website Artikel 6333
Harga kakao cenderung merosot, sehingga perlu ada strategi bagi petani maupun pengusaha untuk mensiasati hal ini.

Harga biji kakao dunia pada 10 April 2011 tercatat sebesar 2,133.17 (US$ per tone) menurut data yang dilansir International Cocoa Organization. Atau setara dengan harga 19.518/ kg dengan kurs Rp. 9150/ USD.

Padahal pada bulan September Harga kakao dunia pernah menembus level 2,873.99 (US$ per tone) yang setara dengan harga sekitar Rp. 25.000 ,- /kg biji pada kurs Rp. 9.000/USD.

Menurut data perkiraan dari Rabobank sebagaimana dikutip dari Confertionery news, penurunan harga ini diakibatnya adanya over supply biji kakao dari Afrika Barat, yang diduga karena adanya kebijakan intervensi negara tersebut khususnya di Pantai Gading sehingga mendorong peningkatan supply.

Penurunan ini juga dirasakan di Indonesia. Pada akhir tahun 2011 petani, khususnya yang memiliki kerjasama dengan perusahaan pengolahan kakao, bisa menikmati harga hingga Rp. 24.000,-/kg namun pada penjualan pada Januari 2011 yang lalu, harga merosong hingga Rp. 20.000,-/kg biji kakao fermentasi.

Jika harga dunia tetap merosot diperkirakan pada saat masuk bulan panen mulai bulan April maka harga ditingkat petani akan lebih merosot lagi. Oleh sebab itu perlu adanya strategi jangka panjang untuk membantu petani menghadapi fluktuasi harga tersebut.

DIKUTIP DARI MEDIA PERKEBUNAN, 12 APRIL 2012

Artikel Terkait