Biocoating Untuk Pengendalian Hama PBK
SAMARINDA. Kakao merupakan komoditi unggulan perkebunan di
Kaltim, khususnya di kabupaten Kutai Timur dan Berau. Namun salah satu penyebab
penurunan produksi hingga 80 % dikarenakan adanya serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK), sehingga
mempengaruhi penurunan pendapatan bagi petani kakao.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan dan Perlindungan
Tanaman Perkebunan (UPTD P2TP), Supriyadi mengatakan akibat dari serangan hama PBK, biji kakao
menjadi keras dan menempel satu sama lain sehingga menurunkan produktivitas
baik secara kualitas maupun kuantitas.
Menurutnya, selama ini, pengendalian hama PBK dilakukan secara kultur teknis dan
penggunaan pestisida menjadi altenatif terakhir apabila tingkat serangan masuk
dalam kategori berat.
"Metode penyarungan paling efektif dalam pengendalian hama PBK, namun
kelemahannya menimbulkan kerusakan lingkungan akibat peningkatan produksi
sampah plastik dan memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak," ungkap
Supriyadi.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ditemukan alternatif bahan
pengganti yang memiliki sifat yang dapat terdegredasi, berbentuk cairan mudah
dalam aplikasi dan aman bagi kesehatan manusia serta tidak menimbulkan residu
pestisida sehingga tidak mengurangi kualitas kakao.
"Biocoater merupakan bahan polimer dengan sifat menyerupai
plastik namun dapat terdegradasi atau terurai melalui proses alam.
Keunggulannya karena dirancang menjadi lapis pelindung anti hama (protective coating)," urai Supriyadi.
Supriyadi menambahkan, aplikasi biocoater ini lebih mudah
dibandingkan penyarungan dengan interval aplikasi yang lebih jarang daripada
penggunaan insektisida sehingga dapat menurunkan biaya produksi budidaya kakao,
terutama dalam penggunaan tenaga kerja.
Di masa mendatang produk biocoater diharapkan menjadi
alternatif pilihan utama dalam teknoligi pengendalian OPT yang lebih baik,
sehat, aman dan ramah lingkungan serta tidak meninggalkan residu pestisida.
Diterangkan, UPTD P2TP bekerjasama dengan Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao, Jember melaksanakan kegiatan Pengujian Efektifitas Biocoating untuk
pengendalian PBK di kebun kakao di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan,
Kutai Timur. (erma/rey/disbun)
SUMBER : UPTD PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN