Gula Merah Kesulitan Pemasaran
18 Oktober 2010
Admin Website
Artikel
4899
PENAJAM, KALTIM POST. Sebanyak 30 pengrajin gula
merah kelapa di Kelurahan Tanjung Tengah, Keamatan Penajam, Kabupaten
Penajam Paser Utara mengalami kesulitan pemasaran hasil produksi mereka.
Hal ini diungkapkan Muroji, salah satu pengrajin
gula merah kelapa saat ditemui di rumahnya Jl Berebere RT 08 Tanjung
Tengah, Penajam, Penajam Paser Utara, kemarin.
Menurutnya, gula merah yang dihasilkannya
bersama-sama temannya itu diborong oleh tengkulak berasal dari daerah
lain. Harganya masih sangat murah, apalagi yang mengambil gula itu para
tengkulak, maka dengan mudah mereka mempermainkan harga.
Ditambahkannya, selain gula merah untuk bahan baku
pembuatan kue dan minuman, kelompoknya juga mendapat pelatihan membuat
gula semut rasa jahe dari instruktur pelatihan IKM Kementerian
Perindustrian RI bekerjasama Dinas Perindustrian, UKM, Perdagangan dan
Koperasi Kabupaten Penajam Paser Utara.
Hanya saja, pelatihan hanya masih sebatas meningkatkan kemampuan warga.
Sedangkan persoalan harga masih tergantung pasar.
“Harga penjualan dari pembuat gula kepada tengkulak sekarang hanya Rp
5.500, sementara tengkulak dapat menjual seharga Rp 16.500, kepada para
pedagang di Balikpapan, Tanah Grogot atau daerah lain,” ungkap Muroji.
Memang, menurt dia, harga yang dirasakan sekarang
sangat tidak wajar bila dibandingkan dengan harga penjualan oleh
tungkulak. Ia dan kawan-kawan sangat mengharapkan ada instansi atau
badan usaha yang dapat menampung hasil produksi mereka.
Hal itu, didasarkan atas biaya produksi yang cukup
tinggi, seperti mulai sulitnya kayu untuk bahan bakar memasak bahan baku
gula tersebut, dan sarana angkut yang belum memadai yang dimiliki
pengrajin gula merah kelapa.
“Tak hanya itu, sulitnya mendapatkan air bersih yang higienis untuk mencuci peralatan produksi dan pengrajin juga membutuhkan bak yang cukup besar, untuk penampungan air bersih yang hingga kini belum dimiliki,” tuturnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 18 OKTOBER 2010