
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
minta kepada Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman untuk melakukan
pengawasan terkait dengan kegiatan usaha perkebunan di daerah itu,
sehingga tidak ada lahan yang diterlantarkan.
Hal itu disampaikan Awang Faroek Ishak saat melantik Wakil Bupati Kutai
Timur (Kutim) periode 2011-2016 Ardiansyah Sulaiman menjadi Bupati
Kutim, yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim,
Selasa (9/6). Ardiansyah dilantik untuk melanjutkan masa jabatan Bupati
Kutim Isran Noor yang belum lama ini mengundurkan diri.
Dalam pekantikan itu Awang minta agar Bupati Kutim melakukan pengawasan
terhadap penggunaan lahan perkebunan agar tidak diterlantarkan. Karena,
masa depan Kutim adalah di sektor pertanian dan perkebunan.
"Ketika Saya menjabat sebagai Bupati Kutim, telah memprogramkan Gerakan
Daerah Pengembangan Agribisnis (Gerda Bangagri), yang menempatkan
pertanian dan perkebunan sebagai sektor pengembangan ekonomi masa
depan," kata Awang Faroek.
Dari program tersebut Pemkab Kutim telah melakukan tranpormasi ekonomi
dengan mengandalkan agribisnis sebagai masa depan Kutim. Dia yakin
perkebunan dan pertanian mampu mensejahterakan rakyat Kutai Timur.
"Terbukti, dengan transpormasi tersebut, pengembangan daerah berjalan
baik, yakni awalnya kecamatan hanya lima, sekarang menjadi 18 kecamatan.
Karena itu, saya berharap Bupati Kutai Timur Ardiansyah dapat
mempertahankan lahan untuk perkebunan. Jangan ada lahan untuk perkebunan
yang terlantar," kata Awang Faroek.
Melalui program itu, lanjut Awang, ketika dia memimpin setiap
masyarakat maupun petani berhak mendapatkan lahan perkebunan 5 hektare.
Hal ini dilakukan, dengan program redistribusi lahan produktif untuk
masyarakat.
"Saya berharap jangan ada lagi lahan-lahan produktif terlantar atau
tidak dimanfaatkan untuk pertanian dalam arti luas. Baik, untuk tanaman
sawit, padi maupun kakao," ujarnya.
"Sejumlah perusahaan telah mengembangkan berbagai kegiatan usaha
perkebunan dan pertanian dalam arti luas, yakni di Kecamatan Sangkulirang
oleh perusahaan PT Astra Agro Lestari untuk bidang kelapa sawit,
termasuk PT Teladan Prima Group yang membangun perkebunan sawit di
Kaliorang Kutai Timur," jelasnya.
Dengan program tersebut, kesejahteraan masyarakat semakin merata di
Kutai Timur. Karena itu, ketika dia menjabat, Pemkab Kutai Timur meminta
BPD Kaltim untuk membangun Kantor Cabang di Kutai Timur.
Diharapkan hingga 2018 masing-masing kecamatan di Kaltim terbangun
cabang pembantu Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim. Dari pembangunan
tersebut, khususnya di Kutai Timur, membuat kemakmuran rakyat semakin
membaik.
Selain itu, Awang mengingatkan bahwa Pemkab Kutai Timur sejak 2001
memprogramkan dan memperjuangan klaster industri berbasis pertanian dan
perkebunan di Maloy. Hal itu harus tetap diperjuangkan, karena dampak ke
depannya akan sangat berarti bagi masyarkat.
"Saya yakin dengan perjuangan tersebut. Alhamdulillah, setelah 15 tahun
akhirnya perjuangan ini tidak sia-sia dan bahkan menjadi Kawasan
Ekonomi Khusus Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK) dan itu sudah
diperkuat dengan peraturan pemerintah," tegasnya.
Dari program yang ada ini, Awang meminta agar Bupati Kutim yang baru
untuk terus berjuang meyakinkan para investor untuk menanamkan modal
untuk berinvestasi di lokasi tersebut. Sehingga kesejahteraan rakyat
semakin meningkat.
"Apalagi Ardiansyah Sulaiman sebagai Ketua Harian Dewan KEK-MBTK. Jadi,
saya tidak ragu untuk perjuangan ini. Tapi, saya meminta agar Bupati
dapat mempertahankan status lahan. Jangan sampai ada masalah. Karena
itu, saya mengucapkan selamat kepada Bupati Kutai Timur Ardiansyah,
semoga dapat menjalankan tugas yang baru dan mampu mensejahterakan
rakyat Kutai Timur," harapnya.(jay/es/hmsprov).
///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak melantik Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.(fajar/humasprov)
SUMBER : HUMAS DAN PROTOKOL PROV. KALTIM