TENGGARONG. Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak bercita-cita
setiap petani Kaltim memiliki lahan minimal lima hektare per orang.
Dengan lahan seluas itu, diharapkan petani dapat mandiri dan
meningkatkan ekonomi.
Hal itu diungkapkan Awang Faroek saat bertemu dengan sejumlah petani di
kawasan Asean dalam rangkaian Penas XIII Petani dan Nelayan 2011, di
Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Dia mengajak dan mempersilakan petani dari seluruh Indonesia untuk
datang ke Kaltim untuk bersama-sama pemerintah daerah membangun sektor
pertanian dalam arti luas.
Daripada menjadi tenaga kerja di perkebunan
kepala sawit dan karet di Malaysia, lebih baik menjadi petani dan datang
ke Kaltim.
Dengan begitu, dapat menjadi tenaga kerja dan mendapat lahan untuk diri
sendiri sehingga tidak bekerja untuk orang lain.
"Ayo silahkan datang
ke Kaltim, tetapi datang untuk bersama-sama dan bekerja keras membangun
sektor pertanian," ujarnya.
Jadi jangan berharap datang ke Kaltim untuk jadi pegawai negeri, karena
kesempatan itu telah tertutup," ujarnya disambut tepuk tangan dari
ratusan petani dan nelayan yang hadir.
Awang Faroek menjelaskan dia sangat yakin jika sektor pertanian mampu
mengangkat ekonomi dan kemajuan petani. Sektor pertanian, lanjutnya
sangat mapan dan tidak pernah terpengaruh krisis. begitupun juga sektor
pertanian mampu menyerap tenaga kerja lebih baik dan lebih banyak
disbanding dengan sektor pertambangan.
"Mari para petani dari Jawa, Gorontalo dan dimana saja di seluruh
Indonesia silahkan datang ke Kaltim. Petani Jawa ayo tanam padi, petani
Gorontalo tanam jagung. Karena tiap-tiap petani dari seluruh Indonesia
itu memiliki kekhususan masing-masing di daerahnya. Itu yang diperlukan
Kaltim saat ini untuk membangun sektor pertanian," tegasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM