Gubernur Cita-Citakan Setiap Petani Dapat Lima Hektare Lahan
24 Juni 2011
Admin Website
Artikel
4608
TENGGARONG. Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak bercita-cita
setiap petani Kaltim memiliki lahan minimal lima hektare per orang.
Dengan lahan seluas itu, diharapkan petani dapat mandiri dan
meningkatkan ekonomi.
Hal itu diungkapkan Awang Faroek saat bertemu dengan sejumlah petani di kawasan Asean dalam rangkaian Penas XIII Petani dan Nelayan 2011, di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dia mengajak dan mempersilakan petani dari seluruh Indonesia untuk datang ke Kaltim untuk bersama-sama pemerintah daerah membangun sektor pertanian dalam arti luas.
Daripada menjadi tenaga kerja di perkebunan kepala sawit dan karet di Malaysia, lebih baik menjadi petani dan datang ke Kaltim. Dengan begitu, dapat menjadi tenaga kerja dan mendapat lahan untuk diri sendiri sehingga tidak bekerja untuk orang lain.
"Ayo silahkan datang ke Kaltim, tetapi datang untuk bersama-sama dan bekerja keras membangun sektor pertanian," ujarnya. Jadi jangan berharap datang ke Kaltim untuk jadi pegawai negeri, karena kesempatan itu telah tertutup," ujarnya disambut tepuk tangan dari ratusan petani dan nelayan yang hadir.
Awang Faroek menjelaskan dia sangat yakin jika sektor pertanian mampu mengangkat ekonomi dan kemajuan petani. Sektor pertanian, lanjutnya sangat mapan dan tidak pernah terpengaruh krisis. begitupun juga sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja lebih baik dan lebih banyak disbanding dengan sektor pertambangan.
"Mari para petani dari Jawa, Gorontalo dan dimana saja di seluruh Indonesia silahkan datang ke Kaltim. Petani Jawa ayo tanam padi, petani Gorontalo tanam jagung. Karena tiap-tiap petani dari seluruh Indonesia itu memiliki kekhususan masing-masing di daerahnya. Itu yang diperlukan Kaltim saat ini untuk membangun sektor pertanian," tegasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Hal itu diungkapkan Awang Faroek saat bertemu dengan sejumlah petani di kawasan Asean dalam rangkaian Penas XIII Petani dan Nelayan 2011, di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dia mengajak dan mempersilakan petani dari seluruh Indonesia untuk datang ke Kaltim untuk bersama-sama pemerintah daerah membangun sektor pertanian dalam arti luas.
Daripada menjadi tenaga kerja di perkebunan kepala sawit dan karet di Malaysia, lebih baik menjadi petani dan datang ke Kaltim. Dengan begitu, dapat menjadi tenaga kerja dan mendapat lahan untuk diri sendiri sehingga tidak bekerja untuk orang lain.
"Ayo silahkan datang ke Kaltim, tetapi datang untuk bersama-sama dan bekerja keras membangun sektor pertanian," ujarnya. Jadi jangan berharap datang ke Kaltim untuk jadi pegawai negeri, karena kesempatan itu telah tertutup," ujarnya disambut tepuk tangan dari ratusan petani dan nelayan yang hadir.
Awang Faroek menjelaskan dia sangat yakin jika sektor pertanian mampu mengangkat ekonomi dan kemajuan petani. Sektor pertanian, lanjutnya sangat mapan dan tidak pernah terpengaruh krisis. begitupun juga sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja lebih baik dan lebih banyak disbanding dengan sektor pertambangan.
"Mari para petani dari Jawa, Gorontalo dan dimana saja di seluruh Indonesia silahkan datang ke Kaltim. Petani Jawa ayo tanam padi, petani Gorontalo tanam jagung. Karena tiap-tiap petani dari seluruh Indonesia itu memiliki kekhususan masing-masing di daerahnya. Itu yang diperlukan Kaltim saat ini untuk membangun sektor pertanian," tegasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM