(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Ekspor Kopi Terkerek Harga Dunia

10 Mei 2011 Admin Website Artikel 3745

JAKARTA – Ekspor kopi meningkat signifikan tahun ini. Januari–Februari 2011, nilai ekspor mencapai USD 164,3 juta atau naik 123,3 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu USD 73,6 juta. Salah satu faktor penyebab kenaikan tersebut adalah harga dunia.

Sekjen Asosiasi Eksporter Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartadibrata menyatakan, harga kopi tahun ini memang naik jika dibanding awal tahun lalu. Disebutkan, harga kopi mencapai USD 2,60 per ton. Sementara itu, harga tahun lalu kurang dari USD 2 per ton. ’’Karena itu, nilai ekspor naik signifikan,’’ katanya kemarin (9/5).

Menurut Rachim, kenaikan pada awal tahun ini terjadi karena profit taking di kalangan eksporter. Mereka menahan penjualan kopi ke pasar luar negeri pada tahun lalu dan kemudian dijual tahun ini ketika harga kopi global naik. ’’Karena itu, dari sisi volume pun naik. Sebab, demand yang tinggi tanpa disertai suplai yang cukup mendorong kenaikan harga,’’ ujarnya.

Namun, dari sisi produksi, Rachim memperkirakan belum ada peningkatan jika dibanding tahun lalu. Malahan, dia memperkirakan produksi kopi tahun ini menurun karena faktor cuaca. Dia mencontohkan produksi di Kolombia yang menurun sehingga posisinya sebagai negara penghasil kopi melorot ke urutan keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Indonesia.

’’Taksasi atau perkiraan besaran produksi tahun ini sekitar 550 ribu ton,’’ ujar Rachim. Proyeksi tersebut menurun dari realisasi produksi tahun lalu yang membukukan 650 ribu ton. Berdasar realisasi tahun lalu, 180 ribu ton terserap untuk industri pengolahan dalam negeri. Sisanya, 470 ribu ton mengisi pasar luar negeri.

’’Selama ini masih banyak diekspor ke sejumlah negara seperti Amerika, Eropa, dan Jepang. Sebagian kecil diekspor ke ASEAN seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand,’’ urainya.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 10 MEI 2011

Artikel Terkait