DSN Dirikan Pabrik CPO di Wahau
30 April 2009
Admin Website
Artikel
4346
#img1# "Kalau cuaca mendukung antar bulan Juni atau Juli tahun ini peralatan pabrik CPO sudah sampai di Samarinda, dan dari Samarinda diangkut melalui jalan darat menuju Wahau," sebut Kepala Cabang Samarinda PT DSN Agus Setia Budi saat presentasi di hadapan pejabat Pemkab Kutim di ruang Tempudau lantai II Kantor Bupati Bukit Pelangi.
Dalam pertemuan yang dipimpin Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekkab Kutim Ismunandar ini, Budi mengatakan, nilai investasi pabrik CPO tersebut sebesar Rp 140 miliar dan pengerjaan pabrik itu dimulai Juli 2009 ini. Lebih jauh dikatakannya, pabrik CPO akan dibangun pada lahan seluas 5 hektare.
Untuk pengolahan CPO ini, lanjutnya, bahan bakunya dari tandan buah segar (TBS) dari PT Darma Agro, PT Darma Intisawit Nugraha serta dari kebun sawit kemitraan dan swadaya. Dikatakannya, PT Darma Agro dan PT Darma Intisawit Nugraha masing-masing memiliki lahan sawit seluas sembilan ribu hektare.
"Sedangkan kebun kemitraan seluas 2.600 hektare dan kebun swadaya seluas dua ribu hektare," bebernya.
Dengan kondisi ini, pabrik CPO milik DSN bakal tak kekurangan bahan baku. Meskipun sekarang sudah ada pabrik CPO PT Swakrasa Sinarsentosa lebih dulu beroperasi dengan kapasitas 90 ton per jam. "Jadi untuk saat ini di Wahau sudah pasti ada dua unit pabrik CPO beroperasi di sana dengan kapasitas 150 ton per jam," ujarnya.
Budi juga menyinggung soal perekrutan tenaga kerja yang bekerja di pabrik CPO yang bakal dibangun dalam waktu dekat ini. Menurutnya, perusahaan DSN tempat ia bekerja akan merekrut tenaga kerja dengan komposisi 60 persen untuk lokal dan 40 persen tenaga skill. Demi kelancaran pekerjaan pabrik CPO di Wahau, Pemkab Kutim mengingatkan agar semua yang berkaitan dengan administrasi pendirian pabrik CPO sebaiknya dilengkapi dengan sempurna.
"Termasuk soal amdal (analisa mengenai dampak lingkungan, Red), izin pengolahan air tanah, dan surat-surat pendukung lainnya. Ini dilakukan agar menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari," kata Ismunandar.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 30 APRIL 2009