Disbun Optimis Lada Kaltim Kembali Berjaya
SAMARINDA.
Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim optimis mengembalikan kejayaan lada di Kaltim,
pasalnya imbas kenaikan harga jual lada putih yang mencapai Rp136 ribu per
kilogram membuat petani kembali bergairah mengurus hamparan kebun lada.
Kepala Disbun Kaltim, Hj Etnawati mengatakan, kenaikan harga lada menjadi
momentum yang baik dalam upaya mengembalikan kejayaan lada di Kaltim.
"Apalagi lada Kaltim merupakan plasma nutfah asli daerah Kaltim yang rencana
diusulkan untuk dijadikan benih unggul nasional, mampu memicu semangat pekebun
lada di Kaltim," kata Etnawati ketika berbincang, di Samarinda, Senin (19/01).
Menurutnya, lada putih asal Kaltim sudah lama terkenal di dunia, selain lada
putih asal Bangka (Munthok white pepper)
maupun lada hitam asal Lampung (Lampung black pepper). Kaltim merupakan salah
satu daerah sentra pembudidayaan lada terbesar di Indonesia.
Produksi lada asal Kaltim ini sempat menurun karena harga yang kalah bersaing
dengan komoditi lainnya. Selain itu banyak lahan-lahan milik petani yang beralih
fungsi ke usaha pertambangan.
Di tahun 1980-1990an, jalan sepanjang Samarinda – Balikpapan, terhampar kebun-kebun lada milik
petani. Pelintas jalan dapat dengan mudah melihat tumbuhan perdu ini berbuah.
Namun saat ini luas bekurang, kebun lada
yang berada dipinggir jalan karena adanya keanekaragaman komoditi lainnya, selain
tanaman lada.
"Dengan harga penjualan tinggi, petani lada diharapkan dapat menikmati kembali
penghasilan dari panen komoditi yang sempat mereka tinggalkan beberapa tahun
terakhir ini sehingga upaya mengembalikan kejayaan lada di Kaltim bukanlah hal
yang mustahil," ungkap Etnawati optimis. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI