Disbun Kembangkan Demplot Biopori Menggunakan Cacing
SAMARINDA.
Dinas Perkebunan Kaltim melalui Bidang Perkebunan Berkelanjutan mengembangkan
demplot biopori dengan menggunakan cacing (Lumbricus rubellus) pada kebun lada
milik masyarakat di Kabupaten Berau dan Penajam Paser Utara (PPU).
Kepala
Bidang Perkebunan Berkelanjutan Henny Herdiyanto menjelaskan biopori adalah
lorong-lorong kecil dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas
organisme seperti cacing, perakaran tanaman, rayap maupun fauna tanah lainnya.
“Lubang-lubang
yang terbentuk akan terisi udara menjadi tempat berlalunya air dalam tanah,”
ujar Henny.
Manfaat
biopori menurut dia, diantaranya untuk menyerap air hujan, menyuburkan tanah
dan mendaur ulang sampah organis menjadi kompos.
Dia
mengungkapkan dampak perubahan iklim mengakibatkan terjadinya banjir dan
kekeringan yang dampaknya sudah dirasakan petani pekebun.
Akibatnya,
tingkat resiko kerugian hasil pada budidaya perkebunan semakin besar dan
meningkat setiap tahunnya.
Banjir
maupun kemarau ujarnya, mengakibatkan fauna tanah seperti cacing hampir punah
sehingga kesuburan tanah menurun padahal organisme itu ikut berperan
menggemburkan tanah.
Karenanya,
guna membantu mengatasi hal tersebut maka petani pekebun perlu dibekali
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melakukan konservasi tanah.
Demplot di
lahan perkebunan rakyat menggunakan teknologi Vermipori atau teknologi
pembuatan pori-pori alami tanah dibantu cacing jenis Lumbricus rubellus atau
Eisenia foetisida.
“Bekerjasama
dengan BengkelDen Bandung. Kita kembangkan teknologi Vermipori untuk
memelihara, meningkatkan kesuburan tanah dan menyimpan cadangan air dalam
tanah,” ungkap Henny.
Kegiatan
biopori dilaksanakan di Desa Pesayan Kecamatan Sambaliung Berau dan Desa
Argomulyo Kecamatan Sepaku PPU.(yans/adv)
SUMBER : BIDANG PERKEBUNAN BERKELANJUTAN