JAKARTA. Permintaan Green Coffee Indonesia ke Italia oleh
importir Interkom Spa (Kimbo Coffee) dan GruppoIzzo Spa, di Napoli,
tahun depan diperkirakan meningkat.
Oleh karena itu, momen tersebut mesti dimanfaatkan mitra dagang,
khususnya eksportir kopi Indonesia, untuk meningkatkan komoditas ekspor
mereka ke Italia.
Demikian disampaikan Atase Perdagangan KBRI di Roma, Italia, Bachtiar Pangaribuan dalam rilisnya yang diterima, Mingggu (2/12).
Dia mengatakan, impor kopi oleh Italia dari dunia yakni rata-rata
US$ 1,4 miliar per tahun, dengan tren 11,9% dalam lima tahun terakhir
(2007-2011).
Adapun sekitar 90% impornya berupa green coffee robusta. Selain
untuk kebutuhan Italia sendiri, para importir kopi Italia juga
mengekspor roasted coffee robusta ke negara-negara tetangga di Uni
Eropa dan Amerika Serikat.
"Konsumsi kopi per kapita di Italia rata-rata 5,6 kilogram per tahun," kata dia.
Pasar untuk kopi robusta sendiri saat ini meningkat permintaannya
seiring dengan turunnya permintaan kopi arabika. Ini karena pergantian
pola hidup, trend kopi espresso yang semakin meningkat, dan juga harga
kopi robusta yang lebih murah daripada kopi Arabika.
Saat kunjungan ke perusahaan importir kopi GruppoIzzo Spa, di
Napoli, pada 28 November lalu, kata Bachtiar, pihak perusahaan
mengklaim sebagai satu-satunya perusahaan yang memproduksi mesin kopi
dan produk kopi di dunia. GruppoIzzo kini telah memasarkan produknya di
berbagai kawasan di seluruh dunia.
"Dari pembicaraan kami dengan pihak perusahaan Gruppoizzo dan
Interkom menunjukkan minat mereka yang serius untuk membeli kopi dari
Indonesia dalam jumlah lebih besar dari sebelumnya. Ini perlu
dimanfaatkan eksportir kopi di Indonesia," tegas Bachtiar.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, MINGGU, 2 DESEMBER 2012