Disbun Intensifikasi Lada 300 Hektar
SAMARINDA. Dinas Perkebunan Kaltim kembali menyediakan pupuk
organik, pestisida dan gunting stek yang akan disalurkan dalam bentuk bantuan
kepada petani pekebun yang berada di sentra pengembangan komoditas perkebunan lada
seluas 300 hektar.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad mengatakan
pihaknya memperoleh dukungan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
bersumber dari Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun, Satker
05), Kementerian Pertanian guna intensifikasi perkebunan lada.
"Dinas Perkebunan telah menyalurkan bantuan berupa 180 ribu
kilogram pupuk organik, 600 liter pestisida dan 300 buah gunting stek kepada 17
kelompok tani di tiga kecamatan di Kaltim, yakni kecamatan Muara Badak dan Loa
Janan kabupaten Kutai Kartanegara dan kecamatan Sepaku kabupaten Penajam Paser
Utara," ungkap Ujang, Senin (24/07).
Disebutkan, penerima bantuan diantaranya Kelompok Tani
Lempake Hijau Indah, Harapan Kita, Lada Harapan Sejahtera, Embun Pagi, Bunga Buana
dan Sinar Mentari dari kecamatan Muara Badak menerima 60 ribu kilogram pupuk
organik, 200 liter pestisida dan 100 buah gunting stek.
Selanjutnya, Kelompok tani Bina Karya, Masa Kini, Sadar
Mandiri, Berkah Mandiri dan Makmur 2 dari kecamatan Loa Janan menerima 60 ribu
kilogram pupuk organik, 200 liter pestisida dan 100 buah gunting stek.
Kemudian, Kelompok Tani Durian, Kebun Makmur, Sumber Jaya,
Tegar, Sido Maju dan Tegal Makmur dari kecamatan Sepaku menerima 60 ribu
kilogram pupuk organik, 200 liter pestisida dan 100 buah gunting stek.
Ujang menerangkan,
kendala dalam pengembangan lada selama ini adalah kemampuan petani membeli
pupuk rendah, kurangnya tenaga penyuluh perkebunan dan serangan organisme
pengganggu tanaman lada yang tinggi.
"Fokus utama intensifikasi adalah pemupukan. Para petani harus melakukan
pemupukan berimbang pada lahan mereka dengan jumlah standar 60 kg tiap
hektarnya. Selain itu petani juga akan mendapat bantuan masing – masing dua
liter pestisida untuk pengendalian hama utama tanaman lada dan peralatan berupa
gunting stek sebanyak 1 buah serta pendampingan dalam teknis budidaya,"
papar Ujang.
Ujang menambahkan, bila program intensifikasi ini terlaksana secara maksimal,
ia optimis produktivitas lada kaltim akan meningkat mulai tahun 2018 mendatang.
"Paling tidak, program intensifikasi ini sejalan dengan program kami dalam
mengembalikan kejayaan lada Kaltim, apalagi varietas lada yang dikembangkan di
Kaltim telah resmi menjadi varietas unggul nasional dengan nama Malonan
I," ulasnya lagi. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN KOMODITAS