Disbun Berau Tingkatkan SDM Pemandu Lapang
16 Mei 2014
Admin Website
Berita Daerah
3915
TANJUNG REDEB. Pembangunan perkebunan di Kabupaten
Berau terus mengalami perkembangan yang signifikan. Tidak hanya dengan
masuknya Perkebunan Besar Swasta (PBS). Namun perkebunan yang
dikembangkan masyarakat secara swadaya juga mengalami peningkatan
berbagai komoditi unggulan. Seperti kakao, lada, karet, kelapa sawit dan
beberapa budi daya perkebunan lainnya.
Untuk memberikan pendampingan kepada petani, Dinas Perkebunan juga terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pemandu lapang yang selama ini memberikan bimbingan langsung kepada petani melalui berbagai program, termasuk Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) yang rutin diberikan tiap tahun secara berkelompok.
Untuk memberikan pendampingan kepada petani, Dinas Perkebunan juga terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pemandu lapang yang selama ini memberikan bimbingan langsung kepada petani melalui berbagai program, termasuk Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) yang rutin diberikan tiap tahun secara berkelompok.
Kepala Dinas Perkebunan, Basri Sahrin, melalui Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Amran Arif, kepada media ini, Senin (12/5) kemarin, mengatakan saat ini sudah ribuan petani yang mengikuti SPLHT, khususnya petani yang mengembangkan budi daya tanaman kakao dan sejak beberapa tahun terakhir juga telah dimulai dengan program SLPHT budi daya tanaman Lada, seiring dengan kesiapan pemandu lapang yang terlatih.
Namun seiring dengan meningkatnya minat masyarakat pengembangan budi daya tanaman karet, Disbun pun harus kembali memprogramkan SLPHT budi daya tanaman karet. Sehingga petani karet akan memiliki bekal pengetahuan secara teori maupun praktik dalam pengendalian hama secara terpadu.
"Kita sudah ikutkan pemandu lapang dalam pelatihan di pusat penelitian karet di Sumatera Selatan dan kini siap untuk mengimplementasikan kepada petani karet di daerah," jelasnya.
Untuk itu Dinas Perkebunan, dijelaskan Amran, telah mengusulkan untuk melakukan SLPHT Karet pada tahun depan. Di samping juga usulan masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), pengembangan budi daya karet yang saat ini mencapai lebih 2.184 hektare dengan 1.630 petani harus mendapat perhatian serius.
"Dengan kesiapan pemandu lapang terlatih ini kita siap melaksanakan SLPHT karet. Kita usulkan untuk 6 kelompok di sentra budi daya karet," ungkapnya.
Dukungan dari Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim dalam program SLPHT ini juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan program-program SLPHT lanjutan untuk budi daya kakao kembali digulirkan di tahun 2014 ini. Disertai dengan program SLPHT untuk budi daya tanaman lada. Perhatian Dinas Perkebunan Kaltim ini, dikatakan Amran, sangat memberikan manfaat bagi petani di Kabupaten Berau.
"Alhamdulillah provinsi terus memberikan dukungan dan setiap tahun juga terus bertambah kelompok-kelompok yang masuk pembinaan SLPHT dari provinsi," tandasnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 16 MEI 2014