
TANJUNG REDEB. Pembangunan perkebunan di Kabupaten
Berau terus mengalami perkembangan yang signifikan. Tidak hanya dengan
masuknya Perkebunan Besar Swasta (PBS). Namun perkebunan yang
dikembangkan masyarakat secara swadaya juga mengalami peningkatan
berbagai komoditi unggulan. Seperti kakao, lada, karet, kelapa sawit dan
beberapa budi daya perkebunan lainnya.
Untuk memberikan pendampingan kepada petani, Dinas Perkebunan juga
terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pemandu lapang
yang selama ini memberikan bimbingan langsung kepada petani melalui
berbagai program, termasuk Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu
(SLPHT) yang rutin diberikan tiap tahun secara berkelompok.
Kepala Dinas Perkebunan, Basri Sahrin, melalui Kepala Bidang
Perlindungan Perkebunan, Amran Arif, kepada media ini, Senin (12/5)
kemarin, mengatakan saat ini sudah ribuan petani yang mengikuti SPLHT,
khususnya petani yang mengembangkan budi daya tanaman kakao dan sejak
beberapa tahun terakhir juga telah dimulai dengan program SLPHT budi
daya tanaman Lada, seiring dengan kesiapan pemandu lapang yang
terlatih.
Namun seiring dengan meningkatnya minat masyarakat pengembangan budi
daya tanaman karet, Disbun pun harus kembali memprogramkan SLPHT budi
daya tanaman karet. Sehingga petani karet akan memiliki bekal
pengetahuan secara teori maupun praktik dalam pengendalian hama secara
terpadu.
"Kita sudah ikutkan pemandu lapang dalam pelatihan di pusat penelitian
karet di Sumatera Selatan dan kini siap untuk mengimplementasikan
kepada petani karet di daerah," jelasnya.
Untuk itu Dinas Perkebunan, dijelaskan Amran, telah mengusulkan untuk
melakukan SLPHT Karet pada tahun depan. Di samping juga usulan
masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang),
pengembangan budi daya karet yang saat ini mencapai lebih 2.184 hektare
dengan 1.630 petani harus mendapat perhatian serius.
"Dengan kesiapan pemandu lapang terlatih ini kita siap melaksanakan
SLPHT karet. Kita usulkan untuk 6 kelompok di sentra budi daya karet,"
ungkapnya.
Dukungan dari Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim dalam program SLPHT ini
juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan
program-program SLPHT lanjutan untuk budi daya kakao kembali digulirkan
di tahun 2014 ini. Disertai dengan program SLPHT untuk budi daya tanaman
lada. Perhatian Dinas Perkebunan Kaltim ini, dikatakan Amran, sangat
memberikan manfaat bagi petani di Kabupaten Berau.
"Alhamdulillah provinsi terus memberikan dukungan dan setiap tahun
juga terus bertambah kelompok-kelompok yang masuk pembinaan SLPHT dari
provinsi," tandasnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 16 MEI 2014