Peda Menjadi Tolok Ukur Kemajuan Petani dan Nelayan Kaltim
SAMARINDA. Pelaksanaan Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) VIII akan menjadi tolok ukur perkembangan dan kemajuan petani dan nelayan di Kaltim.
Dari tahun ke tahun Pemprov Kaltim memberikan perhatian sangat besar dalam program pengembangan pertanian termasuk peningkatan kualitas dan kemampuan para petani.
"Kemajuan atau kemunduran petani dan nelayan di kabupaten dan kota di Kaltim akan terlihat di sini. Tentu kita semua berharap peningkatan," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltim Andi Burhan Badurahman usai mengikuti rapat pemantapan Peda KTNA VIII di Hotel Atlet Sempaja Samarinda, Selasa (4/6).
Dia menjelaskan, pembangunan pertanian di Kaltim saat ini sudah semakin maju dan sesuai dengan visi pembangunan Pemprov Kaltim menuju kemandirian pangan serta menjadikan Kaltim sebagai lumbung pangan nasional.
Peda KTNA VIII diharapkan dapat dimanfaatkan para petani Kaltim untuk meningkatkan pengetahuan, teknologi dan informasi, serta sukses membangun kelembagaan dan jejaring agrobisnis yang saling menguatkan.
"Peda ini sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian," ujarnya.
Andi Burhan mengingatkan, agar para peserta menyiapkan diri maksimal, mengingat Peda VIII KTNA sekaligus akan menjadi ajang seleksi peserta yang akan mewakili Kaltim untuk mengikuti Pekan Nasional (Penas) XIV 2014 di Malang, Jawa Timur.
"Saya mengharapkan ada peningkatan dari sebelumnya. Harus ada sesuatu yang bisa kita raih. Harapan kami para petani dapat membangun komoditas unggulan yang mampu menarik investor. Syukur-syukur bisa melahirkan pengusaha-pengusaha baru di sektor pertanian dalam arti luas," pesannya.
Pada Peda ini juga akan dilaksanakan Rembuk Utama KTNA kabupaten/kota serta kegiatan lomba dan temu wicara. Kemudian, pada pembukaan akan diserahkan penghargaan Lencana Adi Bhakti Tani Nelayan Madya dari KTNA Nasional kepada pejabat, petani dan mitra petani yang benar-benar peduli kepada petani dan nelayan.
Sementara itu, dr Hj Irma Madjid yang bertenggung jawab buidang kesehatan, mengatakan tim kesehatan sudah siap dengan mendirikan Posko kesehatan yang didukung dua dokter, delapan perawat dan unit kendaraan ambulance.
"Pada prinsipnya kami sudah siap untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, terkait kesehatan peserta selama berlangsungnya kegiatan. Tentunya kendala selalu ada, namun kami tetap berusaha maksimal melayani peserta," kata dr Hj Irma Madjid. Sedangkan untuk pelayanan penyakit serius dan memerlukan rawat inap akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. (sar/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM