Fokus Tuntaskan Program Pembangunan Pro Rakyat
19 Januari 2015
Admin Website
Berita Daerah
4349
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
menegaskan dirinya bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim tetap
fokus menuntaskan berbagai program prioritas pembangunan daerah
khususnya terkait program pro rakyat.
"Kami telah menyusun program-program prioritas pembangunan daerah sesuai yang tertuang dalam RPJMD Kaltim Maju 2013-2019 khususnya penuntasan program pembangunan di tahap pertama lalu (Kaltim Bangkit 2009-2013) serta program pro rakyat," kata Awang Faroek, pekan lalu di ruang kerjanya.
Fokus penuntasan program prioritas pembangunan daerah itu menurut Gubernur, meliputi program utama yakni pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kaltim melalui pemenuhan kebutuhan maupun infrastruktur dasar masyarakat.
Diantaranya, pembangunan sarana serta prasarana pendidikan serta pemberian bantuan pendidikan berupa Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk seluruh jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi maupun dukungan insentif bagi tenaga pengajar (guru).
Juga pembangunan sarana dan prasarana kesehatan berupa pembangunan Puskesmas 24 Jam hingga pembangunan rumah sakit pratama di wilayah pedalaman dan daerah terpencil serta kawasan perbatasan dengan kecukupan tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat).
Selain itu, penuntasan proyek pembangunan instalasi dan pembangkit listrik yang sudah masuk dalam agenda MP3EI di era Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan dilanjutkan dengan masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini.
Program lainnya yakni pembangunan infrastruktur guna membuka aksesibilitas dan konektifitas dalam daerah maupun antardaerah berupa jalan, jembatan serta pelabuhan dan bandara yang sudah terbangun dan perlu dituntaskan.
"Infratsruktur kita khususnya pembangunan jalan dan jembatan yang telah ada perlu dilakukan peningkatan kualitas serta kapasitasnya. Diantaranya, proyek jalan Trans Kalimantan yang di dalamnya termasuk pembangunan jembatan Pulau Balang," jelasnya.
Awang menambahkan pembangunan jalan serta infrastruktur lainnya seperti jalan tol Balikpapan-Samarinda serta beberapa kawasan ekonomi yang mengadopsi moda transportasi kereta api tetap melibatkan pihak swasta dalam pembangunan.
Termasuk pembangunan kawasan industri baik Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda terlebih pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy yang saat ini telah ditingkatkan menjadi Maloy Batuta Trans Kalimantan Economic Zone.
"Kawasan industri yang kita bangun dan akan dituntas tidak lain untuk meningkatkan perekonomian daerah yang berimbas pada peningkatakn kesejahteraan rakyat. Contoh, di KIPI Maloy akan menampung hasil perkebunan rakyat termasuk kawasan industri lainnya. Itu semua pasti terkait kegiatan masyarakat. Nah, inikan jelas pembangunan pro rakyat," kata Gubernur.
Pembangunan prioritas daerah lainnya ujar Awang, yakni pembangunan dan pengembangan sektor pertanian dalam arti luas yang digadang-gadang menjadi lokomotif perekonomian Kaltim dengan pengutamakan pemberdayaan masyarakat.
Program ini lanjut Awang, tidak lain sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat Kaltim yang nantinya akan berimbas pada mengentaskan kemiskinan dan penguranagan pengangguran karena lapangan usaha dan kesempatan kerja terbuka.
"Jadi kalau ada yang mengatakan kami tidak fokus yang mananya tidak fokus. Sejak awal saya memimpin hingga tahap kedua masa kepemimpinan ini kami tetap menetapkan serta melaksanakan program pembangunan prioritas yang pro rakyat," ujar Awang Faroek Ishak.
Dirinya berharap di masa kepemimpnan Presiden Joko Widodo dan Yusuf Kalla (Jokowi-JK) khususnya di era Kabinet Kerja ini, Kaltim diberikan perhatian khusus karena selain sebagai daerah penghasil juga masih banyak ketertinggalan pembangunan yang perlu dikejar guna mewujudkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi nasional. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Kami telah menyusun program-program prioritas pembangunan daerah sesuai yang tertuang dalam RPJMD Kaltim Maju 2013-2019 khususnya penuntasan program pembangunan di tahap pertama lalu (Kaltim Bangkit 2009-2013) serta program pro rakyat," kata Awang Faroek, pekan lalu di ruang kerjanya.
Fokus penuntasan program prioritas pembangunan daerah itu menurut Gubernur, meliputi program utama yakni pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kaltim melalui pemenuhan kebutuhan maupun infrastruktur dasar masyarakat.
Diantaranya, pembangunan sarana serta prasarana pendidikan serta pemberian bantuan pendidikan berupa Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk seluruh jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi maupun dukungan insentif bagi tenaga pengajar (guru).
Juga pembangunan sarana dan prasarana kesehatan berupa pembangunan Puskesmas 24 Jam hingga pembangunan rumah sakit pratama di wilayah pedalaman dan daerah terpencil serta kawasan perbatasan dengan kecukupan tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat).
Selain itu, penuntasan proyek pembangunan instalasi dan pembangkit listrik yang sudah masuk dalam agenda MP3EI di era Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan dilanjutkan dengan masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini.
Program lainnya yakni pembangunan infrastruktur guna membuka aksesibilitas dan konektifitas dalam daerah maupun antardaerah berupa jalan, jembatan serta pelabuhan dan bandara yang sudah terbangun dan perlu dituntaskan.
"Infratsruktur kita khususnya pembangunan jalan dan jembatan yang telah ada perlu dilakukan peningkatan kualitas serta kapasitasnya. Diantaranya, proyek jalan Trans Kalimantan yang di dalamnya termasuk pembangunan jembatan Pulau Balang," jelasnya.
Awang menambahkan pembangunan jalan serta infrastruktur lainnya seperti jalan tol Balikpapan-Samarinda serta beberapa kawasan ekonomi yang mengadopsi moda transportasi kereta api tetap melibatkan pihak swasta dalam pembangunan.
Termasuk pembangunan kawasan industri baik Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda terlebih pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy yang saat ini telah ditingkatkan menjadi Maloy Batuta Trans Kalimantan Economic Zone.
"Kawasan industri yang kita bangun dan akan dituntas tidak lain untuk meningkatkan perekonomian daerah yang berimbas pada peningkatakn kesejahteraan rakyat. Contoh, di KIPI Maloy akan menampung hasil perkebunan rakyat termasuk kawasan industri lainnya. Itu semua pasti terkait kegiatan masyarakat. Nah, inikan jelas pembangunan pro rakyat," kata Gubernur.
Pembangunan prioritas daerah lainnya ujar Awang, yakni pembangunan dan pengembangan sektor pertanian dalam arti luas yang digadang-gadang menjadi lokomotif perekonomian Kaltim dengan pengutamakan pemberdayaan masyarakat.
Program ini lanjut Awang, tidak lain sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat Kaltim yang nantinya akan berimbas pada mengentaskan kemiskinan dan penguranagan pengangguran karena lapangan usaha dan kesempatan kerja terbuka.
"Jadi kalau ada yang mengatakan kami tidak fokus yang mananya tidak fokus. Sejak awal saya memimpin hingga tahap kedua masa kepemimpinan ini kami tetap menetapkan serta melaksanakan program pembangunan prioritas yang pro rakyat," ujar Awang Faroek Ishak.
Dirinya berharap di masa kepemimpnan Presiden Joko Widodo dan Yusuf Kalla (Jokowi-JK) khususnya di era Kabinet Kerja ini, Kaltim diberikan perhatian khusus karena selain sebagai daerah penghasil juga masih banyak ketertinggalan pembangunan yang perlu dikejar guna mewujudkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi nasional. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM