.JPG)
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
menegaskan dirinya bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim tetap
fokus menuntaskan berbagai program prioritas pembangunan daerah
khususnya terkait program pro rakyat.
"Kami telah menyusun program-program prioritas pembangunan daerah
sesuai yang tertuang dalam RPJMD Kaltim Maju 2013-2019 khususnya
penuntasan program pembangunan di tahap pertama lalu (Kaltim Bangkit
2009-2013) serta program pro rakyat," kata Awang Faroek, pekan lalu di
ruang kerjanya.
Fokus penuntasan program prioritas pembangunan daerah itu menurut
Gubernur, meliputi program utama yakni pembangunan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM) Kaltim melalui pemenuhan kebutuhan
maupun infrastruktur dasar masyarakat.
Diantaranya, pembangunan sarana serta prasarana pendidikan serta
pemberian bantuan pendidikan berupa Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk
seluruh jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi
maupun dukungan insentif bagi tenaga pengajar (guru).
Juga pembangunan sarana dan prasarana kesehatan berupa pembangunan
Puskesmas 24 Jam hingga pembangunan rumah sakit pratama di wilayah
pedalaman dan daerah terpencil serta kawasan perbatasan dengan kecukupan
tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat).
Selain itu, penuntasan proyek pembangunan instalasi dan pembangkit
listrik yang sudah masuk dalam agenda MP3EI di era Presiden Susilo
Bambang Yudoyono dan dilanjutkan dengan masa kepemimpinan Presiden Joko
Widodo saat ini.
Program lainnya yakni pembangunan infrastruktur guna membuka
aksesibilitas dan konektifitas dalam daerah maupun antardaerah berupa
jalan, jembatan serta pelabuhan dan bandara yang sudah terbangun dan
perlu dituntaskan.
"Infratsruktur kita khususnya pembangunan jalan dan jembatan yang telah
ada perlu dilakukan peningkatan kualitas serta kapasitasnya.
Diantaranya, proyek jalan Trans Kalimantan yang di dalamnya termasuk
pembangunan jembatan Pulau Balang," jelasnya.
Awang menambahkan pembangunan jalan serta infrastruktur lainnya seperti
jalan tol Balikpapan-Samarinda serta beberapa kawasan ekonomi yang
mengadopsi moda transportasi kereta api tetap melibatkan pihak swasta
dalam pembangunan.
Termasuk pembangunan kawasan industri baik Kawasan Industri Kariangau
Balikpapan dan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda terlebih
pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy yang saat
ini telah ditingkatkan menjadi Maloy Batuta Trans Kalimantan Economic
Zone.
"Kawasan industri yang kita bangun dan akan dituntas tidak lain untuk
meningkatkan perekonomian daerah yang berimbas pada peningkatakn
kesejahteraan rakyat. Contoh, di KIPI Maloy akan menampung hasil
perkebunan rakyat termasuk kawasan industri lainnya. Itu semua pasti
terkait kegiatan masyarakat. Nah, inikan jelas pembangunan pro rakyat,"
kata Gubernur.
Pembangunan prioritas daerah lainnya ujar Awang, yakni pembangunan dan
pengembangan sektor pertanian dalam arti luas yang digadang-gadang
menjadi lokomotif perekonomian Kaltim dengan pengutamakan pemberdayaan
masyarakat.
Program ini lanjut Awang, tidak lain sebagai upaya untuk meningkatkan
taraf hidup dan pendapatan masyarakat Kaltim yang nantinya akan berimbas
pada mengentaskan kemiskinan dan penguranagan pengangguran karena
lapangan usaha dan kesempatan kerja terbuka.
"Jadi kalau ada yang mengatakan kami tidak fokus yang mananya tidak
fokus. Sejak awal saya memimpin hingga tahap kedua masa kepemimpinan ini
kami tetap menetapkan serta melaksanakan program pembangunan prioritas
yang pro rakyat," ujar Awang Faroek Ishak.
Dirinya berharap di masa kepemimpnan Presiden Joko Widodo dan Yusuf
Kalla (Jokowi-JK) khususnya di era Kabinet Kerja ini, Kaltim diberikan
perhatian khusus karena selain sebagai daerah penghasil juga masih
banyak ketertinggalan pembangunan yang perlu dikejar guna mewujudkan
kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi nasional. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM