(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Diajari Pola Tanam Teh Kualitas Ekspor

10 Oktober 2008 Admin Website Artikel 7347
Rombongan diajari mencermati pola tanam bibit yang baik. Hal ini dimaksudkan agar bibit di Malinau kelak tidak lagi didatangkan dari PPTK, namun cukup warga Kecamatan Kayan Selatan mengolah bibit sendiri.

Pembibitan dengan cara stek dilakukan pada batang teh yang masih lemah, yakni lebih kurang 4 cm dan daunnya pun harus disisakan 1 lembar guna merangsang pertumbuhan akar. Menurut staf peneliti PPTK Ir Rosidin, pemotongan daun dilakukan dengan tujuan agar mendapat sinar matahari secara merata guna memacu pertumbuhan.

"Posisi daun pun harus tegak karena apabila posisinya miring maka akan menghambat proses pertumbuhan," jelasnya.

Rosidin menjelaskan, bibit teh yang siap tanam terlebih dahulu dimasukan ke sangkup plastik selama lebih kurang 3 bulan. Bila sudah waktunya akan dipindahkan, perlakuan terhadap bibit tidak langsung dibuka, namun secara bergantian dibuka dalam beberapa jam dan ditutup lagi. Perlakuan ini hingga 6 bulan ke depan.

Apabila sudah memasuki genap usia 1 tahun maka bibit teh siap ditanam. Namun akan dilihat bibit mana yang unggul dan akan diklasifikasikan menjadi bibit kelas A, demikian pula pada kelas B dan C dengan proses sortir.

Rombongan camat sangat antusias mempelajari proses tanam mulai dari awal pembibitan hingga penanaman ini.

Selanjutnya mereka juga diajari melakukan proses penanaman dengan jarak 120 x 90 meter dengan pola 3x4x5 meter. Proses ini dilakukan di antara patok dengan jarak 90 cm.

Camat Kayan Selatan Sopian Aing SPd mengatakan, para kepala desa yang ikut diharapkan dapat mengerti betul proses pembibitan karena ternyata tidak sembarangan membuat bibit yang berkelas, karena kelak ini menentukan kualitas the.

Dikatakan, proses pembibitan harus benar dipahami dan ilmu yang didapat harus langsung dipraktikkan karena jika tidak segera dipraktikkan peserta studi banding bisa sajalupa.

Usai mengikuti pola pembibitan, rombongan diajak ke lokasi pemangkasan centring awal. Proses ini dilakukan agar tumbuhnya teh bisa merata baik ke samping kiri maupun kanan tanaman. Setelah mengikuti proses tanam secara seksama, rombongan diajari pola pemetikan yang berkualitas, pola ini sangat menentukan kualitas teh baik teh hijau maupun teh kualitas ekspor.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 10 OKTOBER 2008

Artikel Terkait