JAKARTA--MICOM: Harga karet alam selama 2011 berada pada kisaran
US$4 per kilogram dan pada tahun depan diperkirakan tetap tinggi antara
US$4 - US$4,5 per kilogram.
"Harga ditentukan oleh faktor fundamental seperti pasokan dan
permintaan serta kondisi cuaca dan perekonomian yang menggerakkan
permintaan," kata Ketua Tim Analisa Pasar Gabungan Pengusaha Karet
Indonesia (Gapkindo) TB Chandra saat berbicara dalam seminar tentang
prediksi harga komoditas tahun 2012 di Jakarta, Kamis (22/9).
Chandra menjelaskan sebanyak 70 persen dari total permintaan karet
alam global berasal dari Asia Timur jadi meskipun ada ancaman
perlambatan ekonomi di AS dan Eropa Barat permintaan karet dunia tidak
akan banyak terpengaruh.
Permintaan dari importir karet alam besar di Asia Timur seperti
China dan India diperkirakan tetap besar karena perekonomian kedua
negara itu diproyeksikan tetap tumbuh tinggi pada kisaran sembilan
persen pada 2012.
Direktur Operasional PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Iman
Bimantara juga mengatakan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang
hingga tahun depan diprediksi masih tumbuh tinggi, konsumsi karet alam
India dan China akan tetap tinggi.
"Kondisi di AS dan Eropa memang akan mempengaruhi pembentukan harga
karet tapi karena permintaan China dan India yang besar harga tidak
akan tertekan," katanya.
Lebih lanjut Chandra menjelaskan selama tahun 2011 produksi karet
alam dunia diperkirakan 11,55 juta ton sampai 11,66 juta ton sementara
permintaan karet alam global sebanyak 11,40 juta ton.
Selama 2010, produksi karet alam dunia tidak bisa memenuhi
permintaan pasar sehingga terjadi defisit hingga 400.000 ton yang
membuat harga karet alam tinggi sampai US$4,95 per ton.
Pada akhir 2010, menurut Chandra, stok karet alam dunia sebanyak
1,29 juta ton atau hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 1,5
bulan padahal seharusnya pada akhir tahun setidaknya tersedia stok
untuk memenuhi kebutuhan selama 2,5 bulan. Kondisi ini mempengaruhi
pembentukan harga karet alam pada awal 2011.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, JUMAT, 23 SEPTEMBER 2011