(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Benih Aren Genjah Yang Mulai Dilirik

12 April 2012 Admin Website Artikel 5614

SAMARINDA. Pengembangan komoditi perkebunan di wilayah Kaltim hingga tahun 2011 telah mencapai 981.018 hektar. Selain komoditi unggulan seperti kelapa sawit, karet, kakao, lada dan kelapa dalam, komoditi aren menjadi salah komoditi yang mulai dilirik.

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan industri, dengan hampir semua bagian produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi mulai dari akar, batang, daun, nira hingga buahnya.

Kepala Bidang Produksi Disbun Kaltim, Sukardi, SP, MP mengatakan aren merupakan komoditas yang arealnya tersebar hampir di seluruh wilayah Kaltim. Berdasarkan data statistik perkebunan Kaltim tahun 2011, luasan aren mencapai 1.253 hektar dengan produksi 971 ton dengan melibatkan petani sebanyak 1.819 orang. 

Namun mengingat pada umumnya tanaman aren tidak dibudidayakan secara baik, tetapi hanya sebagai tanaman sela atau dibiarkan tumbuh liar secara alami, sehingga perlu adanya upaya dan campur tangan manusia dalam proses pembudidayaannya.

"Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemkab Kutai Timur melalui Disbun telah melakukan upaya penyediaan benih aren bermutu guna mendukung pengembangan budidaya tanaman aren, maka telah mengusulkan varietas aren yang dikembangkan  Desa Kandolo, Kutim sebagai varietas unggul nasional", ungkap Sukardi.

Sukardi menambahkan, hal tersebut dikukuhkan setelah melalui proses yang panjang,diantaranya penelitian, pengamatan, pengusulan hingga sidang pelepasan varietas tanaman sebanyak 2 tahap oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI di Jakarta dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor :3879/Kpts/SR.120/9/2011 tanggal 14 September 2011. Adapun tim peneliti terdiri dari Elsje T. Tenda, Hengky Novarianto, Ismail T dari Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lainnya (Balitka), Manado.

"Belakangan minat berbagai daerah di Indonesia untuk menjajaki varietas aren genjah semakin meningkat, baik dari daerah Sumatera, Jawa maupun Kaltim sendiri", tutur Sukardi.

Menurutnya, saat ini pembudidayaan aren genjah berskala besar sangat diperlukan, selain untuk memenuhi permintaan, juga untuk meraih hasil maksimal dari siklus hidup tanaman yang saat ini sudah berproduksi. Bila terlambat, dikhawatirkan tanaman induk sudah tidak produktif, bahkan mati.Hal tersebut dapat mengancam proses pembudidayaannya.

Aren genjah Kutim memiliki tipe tumbuh tegak, habitus tunggal, berkelompok, lingkungan tumbuh adalah pada lahan kering iklim basah dan air tanah dangkal. Tinggi tanaman berkisar 0,75 - 1,60 meter. Bentuk tanaman tunggal dan mulai berproduksi ketika berumur 5 tahun.Sedangkan produksihasil nira/mayang per harinya rata - rarta berkisar 12,14 liter dan sampai saat ini belum ditemuka adanya gangguan hama dan penyakit pada populasi varietas ini.

"Bagi masyarakat yang berminat mengembangkan budidaya aren genjah ini, dapat menghubungi Disbun Kaltim ataupun Disbun Kutim," himbau Sukardi. (rey)

SUMBER : BIDANG PRODUKSI

Artikel Terkait