April, Disbun Rencanakan Luncurkan Plasma Nutfah Lada
11 Maret 2015
Admin Website
Berita Kedinasan
4221
SAMARINDA. Pemprov Kaltim melalui Dinas Perkebunan (Disbun)
berencana meluncurkan plasma nutfah lada Kaltim pada April mendatang.
Peluncuran tersebut dalam rangka kembali menggairahkan salah satu komoditas
perkebunan andalan Kaltim yang dibudidayakan sejak jaman Belanda ini.
"Kita akan launching karena kelihatannya lada semakin punah diakibatkan alih fungsi. Petaninya banyak beralih jadi petani sawit, maupun buah naga, termasuk banyak kebun petani yang dijual menjadi lahan tambang," aku Kepala Disbun Kaltim, Etnawati, di Samarinda, Selasa (10/3).
Belum lagi kurangnya keinginan anak petani lada melanjutkan usaha perkebunan orang tuanya yang sudah mulai memasuki usia senja.
Itu sebabnya, peluncuran plasma nutfah lada tersebut diharap menjadi upaya strategis mengembalikan kejayaan usaha perkebunan lada Kaltim yang sempat berjaya pada era tahun 90 an tersebut. Apalagi kondisinya sekarang gairah petani sudah mulai meningkat kembali menggeluti usaha perkebunan lada seiring kenaikan harganya di pasaran.
"Lada termasuk deretan tanaman lokal atau plasma nutfah daerah yang akan dilepas untuk bibit unggul nasional. Bahkan Kaltim termasuk sebagai salah satu daerah sentra pembudidayaan lada di Asia Tenggara," katanya.
Lada Putih Kaltim seperti diketahui sudah dikenal di dunia setara dengan lada putih Bangka (Munthok white pepper) maupun lada hitam Lampung (Lampung black pepper).
Hanya saja terdapat perbedaan secara genetik antara lada lokal Kaltim dengan varietas Chunuk dari Bangka Belitung. Itu berdasarkan hasil analisis uji RAPD (random amflified polymorphic DNA) atau penentuan identitas genetik populasi tanaman termasuk tanaman lada yang dilakukan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor. Dengan demikian, Lada Kaltim hanya dapat diobservasi sesuai sifat morfologi komponen produksi dan mutunya guna dilepas sebagai varietas nasional.
Secara spesifik berdasarkan observasi morfologi terhadap bentuk daun dan produktivitas tanaman, lada lokal yang berkembang di Kabupaten Kukar dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki ciri yang sama serta mampu berbuah sepanjang tahun.
"Perbedaan serta ciri khas yang dimiliki lada lokal inilah menjadi dasar pihak berkompeten di daerah mempersiapan pelepasan varietas lada unggul Kaltim untuk dijadikan sumber benih unggul nasional," ungkap Etnawati.(diskominfo kaltim/arf)
SUMBER : DISKOMINFO PROV. KALTIM
"Kita akan launching karena kelihatannya lada semakin punah diakibatkan alih fungsi. Petaninya banyak beralih jadi petani sawit, maupun buah naga, termasuk banyak kebun petani yang dijual menjadi lahan tambang," aku Kepala Disbun Kaltim, Etnawati, di Samarinda, Selasa (10/3).
Belum lagi kurangnya keinginan anak petani lada melanjutkan usaha perkebunan orang tuanya yang sudah mulai memasuki usia senja.
Itu sebabnya, peluncuran plasma nutfah lada tersebut diharap menjadi upaya strategis mengembalikan kejayaan usaha perkebunan lada Kaltim yang sempat berjaya pada era tahun 90 an tersebut. Apalagi kondisinya sekarang gairah petani sudah mulai meningkat kembali menggeluti usaha perkebunan lada seiring kenaikan harganya di pasaran.
"Lada termasuk deretan tanaman lokal atau plasma nutfah daerah yang akan dilepas untuk bibit unggul nasional. Bahkan Kaltim termasuk sebagai salah satu daerah sentra pembudidayaan lada di Asia Tenggara," katanya.
Lada Putih Kaltim seperti diketahui sudah dikenal di dunia setara dengan lada putih Bangka (Munthok white pepper) maupun lada hitam Lampung (Lampung black pepper).
Hanya saja terdapat perbedaan secara genetik antara lada lokal Kaltim dengan varietas Chunuk dari Bangka Belitung. Itu berdasarkan hasil analisis uji RAPD (random amflified polymorphic DNA) atau penentuan identitas genetik populasi tanaman termasuk tanaman lada yang dilakukan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor. Dengan demikian, Lada Kaltim hanya dapat diobservasi sesuai sifat morfologi komponen produksi dan mutunya guna dilepas sebagai varietas nasional.
Secara spesifik berdasarkan observasi morfologi terhadap bentuk daun dan produktivitas tanaman, lada lokal yang berkembang di Kabupaten Kukar dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki ciri yang sama serta mampu berbuah sepanjang tahun.
"Perbedaan serta ciri khas yang dimiliki lada lokal inilah menjadi dasar pihak berkompeten di daerah mempersiapan pelepasan varietas lada unggul Kaltim untuk dijadikan sumber benih unggul nasional," ungkap Etnawati.(diskominfo kaltim/arf)
SUMBER : DISKOMINFO PROV. KALTIM