
SAMARINDA. Pemprov Kaltim melalui Dinas Perkebunan (Disbun)
berencana meluncurkan plasma nutfah lada Kaltim pada April mendatang.
Peluncuran tersebut dalam rangka kembali menggairahkan salah satu komoditas
perkebunan andalan Kaltim yang dibudidayakan sejak jaman Belanda ini.
"Kita akan launching karena kelihatannya
lada semakin punah diakibatkan alih fungsi. Petaninya banyak beralih jadi
petani sawit, maupun buah naga, termasuk banyak kebun petani yang dijual menjadi
lahan tambang," aku Kepala Disbun Kaltim, Etnawati, di Samarinda, Selasa (10/3).
Belum lagi kurangnya keinginan
anak petani lada melanjutkan usaha perkebunan orang tuanya yang sudah mulai
memasuki usia senja.
Itu sebabnya, peluncuran plasma
nutfah lada tersebut diharap menjadi upaya strategis mengembalikan kejayaan usaha
perkebunan lada Kaltim yang sempat berjaya pada era tahun 90 an tersebut. Apalagi
kondisinya sekarang gairah petani sudah mulai meningkat kembali menggeluti usaha
perkebunan lada seiring kenaikan harganya di pasaran.
"Lada termasuk deretan tanaman
lokal atau plasma nutfah daerah yang akan dilepas untuk bibit unggul nasional. Bahkan
Kaltim termasuk sebagai salah satu daerah sentra pembudidayaan lada di Asia
Tenggara," katanya.
Lada Putih Kaltim seperti
diketahui sudah dikenal di dunia setara dengan lada putih Bangka (Munthok white pepper) maupun lada hitam
Lampung (Lampung black pepper).
Hanya saja terdapat perbedaan
secara genetik antara lada lokal Kaltim dengan varietas Chunuk dari Bangka
Belitung. Itu berdasarkan hasil analisis uji RAPD (random amflified polymorphic
DNA) atau penentuan identitas genetik populasi tanaman termasuk tanaman lada
yang dilakukan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (Balittro) Bogor. Dengan demikian, Lada Kaltim hanya dapat
diobservasi sesuai sifat morfologi komponen produksi dan mutunya guna dilepas sebagai varietas
nasional.
Secara spesifik berdasarkan
observasi morfologi terhadap bentuk daun dan produktivitas tanaman, lada lokal
yang berkembang di Kabupaten Kukar dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
memiliki ciri yang sama serta mampu berbuah sepanjang tahun.
"Perbedaan serta ciri khas
yang dimiliki lada lokal inilah menjadi dasar pihak berkompeten di daerah
mempersiapan pelepasan varietas lada unggul Kaltim untuk dijadikan sumber benih
unggul nasional," ungkap Etnawati.(diskominfo
kaltim/arf)
SUMBER : DISKOMINFO PROV. KALTIM