(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Tiga Menteri Akan Buka-bukaan Soal Sawit

15 Februari 2012 Admin Website Artikel 3901

JAKARTA. Kelapa sawit menjadi komoditas yang semakin menguasai pangsa pasar minyak nabati internasional. Namun, pertumbuhan dari sisi ekonomi tersebut tidak lepas dari berbagai tantangan sosial dan lingkungan.

Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Lingkungan Hidup Bhaltasar Kambuaya dijadwalkan akan ikut buka-bukaan soal tantangan kelapa sawit dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) ke III di Nusa Dua, Bali, 22-24 Februari 2012.

Konferensi dwitahunan bertema "Melindungi Hutan, Meningkatkan Produksi Minyak Sawit Lestari" ini diselenggarakan atas inisiatif produsen minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) terintegrasi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk, organisasi nonpemerintah lingkungan World Wildlife Fund (WWF), dan lembaga penelitian pertanian berbasis di Perancis, CIRAD.

Konferensi ini akan mengundang para pengambil kebijakan, peneliti, aktivis lingkungan, pengusaha kelapa sawit dari hulu dan hilir, dan petani dari Indonesia, Malaysia, Kamerun, sampai Kolombia, untuk berbagi pandangan atas isu sosial dan lingkungan. Mereka akan membahas secara terbuka dengan landasan ilmiah dan fakta lapangan.

Penyelenggaraan kali ini bertepatan dengan isu mutakhir yang menghebohkan Indonesia. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA) mengeluarkan notifikasi bahwa CPO tidak memenuhi kriteria bahan baku biodiesel ramah lingkungan sehingga pengguna tidak layak mendapat insentif energi terbarukan.

Menurut data yang dimiliki EPA, pengurangan emisi dari penggunaan biodiesel berbahan baku CPO hanya 17 persen sehingga tidak mencapai 20 persen sesuai standar minimum. Notifikasi ini merupakan bagian dari tahapan penyusunan regulasi oleh Pemerintah AS yang mengatur insentif terhadap penggunaan energi terbarukan oleh dunia industri di AS.

Konferensi ini untuk pertama kali secara khusus membahas soal praktik perkebunan yang baik bagi petani. Para petani kelapa sawit dari berbagai negara akan berbagi pengetahuan, tantangan, dan isu yang mereka hadapi selama ini.

Presiden Direktur SMART Daud Dharsono mengatakan, petani bersama peneliti, aktivis lingkungan, pengusaha, dan pemerintah akan mendiskusikan tantangan-tantangan tersebut dan mencari solusi bersama.

"Yang paling mendasar dalam konferensi ini adalah obyektif terhadap isu. Tujuannya hanya satu, yaitu memperbanyak produksi minyak sawit lestari sekaligus dengan cara bersama melindungi lingkungan dan melindungi hutan," kata Daud, Selasa (14/2/2012) di Jakarta.

DIKUTIP DARI KOMPAS, SELASA, 14 PEBRUARI 2012

Artikel Terkait