(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Tekanan Harga CPO Masih Berlanjut

07 Maret 2012 Admin Website Artikel 5914
JAKARTA. Banderol harga minyak sawit mentah merosot deras selama tiga hari terakhir. Nilai kontrak pengiriman crude palm oil (CPO) untuk Mei 2012 di bursa berjangka Malaysia tergerus menjadi RM 3.222 atau US$ 1.066 per ton. Itu merupakan harga terendah sejak 17 Februari 2012. Saat itu CPO berakhir di posisi RM 3.244 per ton. Melemahnya harga CPO akibat tersengat sentiment penurunan permintaan
 
Surveyor Societe Generale de Sulveillance. Memperkirakan ekspor CPO Malaysia Februari lalu turun 9,5% menjadi 1,117 juta ton. Sedangkan impor CPO oleh Pakistan kemungkinan anjlok hingga 22% di kuartal I-2012. Penyebabnya aksi mogok para pekerja pabrik-pabrik pengolahan yang menyebabkan pabrik-pabrik tersebut terpaksa tutup. Pakistan Edible Oil Refiners Association memperkirakan pengiriman mungkin akan turun menjadi sekitar 343.000 ton.
 
Sementara ekspor CPO Indonesia diperkirakan hanya akan mencapai 25 juta ton turun dari perkiraan semula sebesar 25,4 juta ton, menurut prediksi Department of Agricultural Service Amerika Serikat.
 
Nagaraj Meda, Chairman TransGraph Consulting, memperkirakan hingga pertengahan April ini, harga CPO berpeluang melonjak 7,8%, menyentuh level tertinggi tahun ini. karena cadangan kacang kedelai yang dihancurkan dan bisa digunakan sebagai pengganti minyak, akan menurun, karena cuaca kering yang melanda lahan pertanian di Brazil dan Argentina. CPO berpotensi naik hingga RM 3.500 atau US$ 1.159 lalu turun lagi ke RM 2.800, setelah Juli mendatang. Penurunan itu bisa terjadi setelah prospek panen kedelai di Amerika Serikat kian jelas. Harga CPO mengalami rally tertinggi, sejak Desember 2010, di bulan lalu, akibat sentiment kekeringan lahan perkebunan di Amerika Selatan.
 
Ariana N. Akbar analis Monex Investindo, memperkirakan, pekan ini, harga CPO bergerak di kisaran RM 3.305 – RM 3.344. ada kemungkinan harga CPO terkoreksi hingga RM 3.221-RM 3.169 per ton.


DIKUTIP DARI KONTAN, RABU, 7 MARET 2012

Artikel Terkait