Swakarsa Group Bina 6 Koperasi
19 September 2008
Admin Website
Artikel
5659
Manajemen PT Swakarsa Abdul Johar Ibrahim, mengatakan bahwa aksi tutup tanam bibit kelapa sawit sengaja dilakukan, karena sebelumnya pernah dilaksanakan aksi penanaman perdana bibit kelapa sawit. "Oleh karena dulu ada aksi memulai menanam maka harus ada pula aksi tutup tanam. Artinya, tidak ada lagi penanaman bibit kelapa sawit untuk pola kemitraan setelah aksi ini. Semua sudah terealisasi seratus persen," paparnya.
Disebutkan, PT Swakarsa Group kini sedang melakukan pembinaan terhadap 6 koperasi melalui kerja sama pola kemitraan untuk membangun kebun sawit. Koperasi yang sedang dibina oleh PT Swakarsa Group, di antaranya, pertama, koperasi Min Bea Glang Mandiri di Desa Deabeq seluas 506 hektare untuk 78 kepala keluarga (KK). Kedua, koperasi Minsun Lekut di Desa Benhes seluas 411 hektare untuk 179 KK. Ketiga, koperasi Harapan Baru di Desa Muara Wahau seluas 1200 hektare untuk 525 KK.
Keempat, adalah koperasi Gerdabangagri Senter di Desa Diak Lay seluas 464 hektare untuk 92 KK. Kelima, yakni koperasi Sawit Wehea Telen di tiga Desa seluas 500 hektare. Keenam, koperasi Sawit Usaha Tani Sejahtera di Desa Long Bau seluas 330 hektare untuk 124 KK. "Jadi target lahan kemitraan sawit seluas 3.411 hektare untuk 998 KK sedang direalisasikan," tukasnya.
Lebih lanjut Abdul Johar Ibrahim menjelaskan, total areal yang sudah dimatangkan 2.3007 haktare , sedangkan yang belum dilakukan seluas 853 hektare. Bibit kelapa sawit yang disalurkan PT Swakarsa Group kepada masyarakat di empat desa sampai pada acara tutup tanam bibit sawit sebanyak 18.814 pohon. "Untuk redistribusi lahan seluas kurang lebih 800 hektare pada warga di empat desa," tukasnya.
Meskipun belum menyebutkan secara detail lahan redistribusi untuk warga di 4 desa yang dimaksud. Namun ia optimistis permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat dapat dituntaskan dengan bijak.
Kemudian Abdul Johar melaporkan, klaim lahan desa Muara Wahau oleh masyarakat Nehas Liah Bing dan Miau Baru belum tuntas seratus persen, dan masih ada areal yang belum dibuka. Kendati demikian, dia menilai aparatur desa dan kecamatan di Muara Wahau cukup kooperatif menyikapi permasalahan ini.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 19 SEPTEMBER 2008