Sertifikasi Sawit Ala Indonesia Mulai Diakui
JAKARTA. Pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi
kelapa sawit ramah lingkungan yang berkelanjutan atau Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) sejak 2 tahun lalu.
Kini ISPO mulai
diakui dunia usaha, bahkan dalam ajang International Conference and
Exhibition (ICE) On Palm Oil 2013 di Jakarta Convention Center (ICE-PO),
Selasa (7/5/2013), ISPO kembali disosialisasikan.
"ISPO adalah
suatu kebijakan yang diambil oleh Indonesia dengan tujuan untuk
meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut
berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen untuk mengurangi gas rumah
kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan," ungkap
Menteri Pertanian Suswono usai membuka ICE-PO.
Dikatakan Suswono,
sertifikasi ISPO ini merupakan bukti nyata bahwa pengembangan kepala
sawit di Indonesia telah mengikuti kaidah-kaidah pembangunan
berkelanjutan.
"Di ICE-PO 2013 ini diharapkan pemain industri
kelapa sawit akan saling tukar informasi, pemikiran dan pengalaman
antara produsen dan konsumen dalam produk kepala sawit," ujarnya.
Suswono
menegaskan ISPO ini bukan hanya wacana, pemerintah berkomitmen bersama
pelaku industri untuk menerapkan ISPO serius dan nyata.
"ISPO baru dikeluarkan pada 2011, namun pada awal 2013 ISPO suudah mampu
mengeluarkan 10 sertifikasi terdiri atas 9 sertifikasi buat kebun dan 1
buah untuk pabrik kepala sawit. Ini sebuah capaian penting mengingat
dalam ICE-PO ini hadir perwakilan dari 20 negara asing," tandasnya.
Seperti
diketahui Amerika Serikat dan Uni Eropa menolak CPO Indonesia
dikarenakan adanya dugaan terhadap industri sawit Indonesia terkait isu
kerusakana lingkungan terutama rusaknya lahan gambut dan hutan
Indonesia. Selama ini sertifikasi untuk sawit banyak yang mengacu ke
standar Eropa melalui Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SELASA, 7 MEI 2013