Selamatkan Petani Karet
24 Oktober 2008
Admin Website
Artikel
4282
"Inilah saatnya pemerintah menyelamatkan petani karet karena menyangkut hajat hidup ribuan jiwa. Bayangkan saja perkebunan karet di Kubar mencapai 33 ribu hektare dengan menyerap 24 ribu tenaga kerja," paparnya.
Dikatakan bahwa terpuruknya harga karet akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Kubar. Karena komoditas karet Kubar dengan harga normal Rp 5 ribu-Rp 8 ribu menghasilkan Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar per bulan.
Malik menegaskan bahwa sekarang saatnya pemerintah memfungsikan Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Perindustian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop). "Fungsikan koperasi-koperasi yang selama ini mendapat binaan dari Disperindagkop untuk membeli karet petani dengan harga layak," tegasnya.
Pemkab Kubar diharapkan dapat mengucurkan dana untuk membeli karet petani atau memberi pinjaman petani hingga harga normal kembali. Terlebih lagi manajemen pabrik karet PT Davco Sendawar Industri berani membeli sesuai harga normal. Namun kendalanya tak memiliki modal untuk membeli karet petani.
"Bagaimana caranya yang penting karet petani dapat dibeli dengan harga wajar. Bisa saja pemerintah menyalurkan dananya ke koperasi atau ke perusahaan. Solusi lainnya adalah mencarikan investor untuk PT Davco yang sudah siap beroperasi," ungkapnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 24 OKTOBER 2008