Sawit dorong permintaan kacang-kacangan
JAKARTA. Booming komoditas kelapa sawit, ternyata, juga menguntungkan produsen tanaman kacang-kacangan. Tanaman tersebut dipakai sebagai penutup tanah untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah.
Riandy Lionardo, Direktur PT Panen Raya Persada, yang berbasis di Kalimantan Barat menjelaskan, makin luasnya perkebunan sawit telah meningkatkan permintaan tanaman kacang-kacangan sebesar 30% setiap tahun. "Sekarang ini, pasokan kami sekitar 10 ton per bulan," katanya akhir pekan lalu.
Riandy menambahkan, jenis tanaman kacang-kacangan yang paling banyak diminati adalah jenis PJ yang diimpor dari Thailand. Selain perkebunan kelapa sawit rakyat, PJ juga diminati perkebunan besar seperti Musim Mas Group, dan Wilmar Group.
PJ atau Pueraria Javanica merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang ditanam di sela-sela pohon sawit untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain PJ, ada juga jenis Calopogonium Caeruleum (CC), Mucuna Bracteata (MB), Calopogonium Mucunoides (CM), Mucuna Cochichinensis (MC), dan Centrosema Pubescens (CP).
Menurut Riandy, PJ lebih diminati karena memiliki daya hidup lebih lama, mencapai dua tahun. "PJ tidak bisa dibudidayaan di perkebunan Indonesia, padahal 80% perusahaan sawit di Kalimantan lebih suka memakai PJ," katanya. Oleh sebab itulah, harga PJ terus meningkat mencapai Rp 230.000 per kg, hampir dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu yang hanya Rp 120.000 per kg.
Selain sawit, tanaman kacang-kacangan juga bisa digunakan untuk
perkebunan kakao dan karet, termasuk areal bekas pertambangan. "Untuk
perkebunan lain masih belum banyak," imbuh Riandy.
Tanaman
kacang-kacangan diminati karena mampu memperbaiki aerasi dan konservasi
tanah, termasuk menekan pertumbuhan gulma dan mengikat nitrogen dari
udara
Jeffry, Manajer Pemasaran UD Mega Surya di Medan juga mengatakan hal yang sama. Dia bilang, tahun lalu, suplai tanaman kacang-kacangan perusahaannya mencapai 200 ton dengan klien antara lain PT Asian Agri, PT Triputra Agro Persada, dan PT Union Sampoerna.
DIKUTIP DARI KONTAN, SENIN, 14 MEI 2012