SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
sangat yakin target satu juta hektar lahan sawit pada 2013 akan
tercapai. Apalagi hingga tahun ini, izin yang sudah dikeluarkan para
bupati sudah mencapai 2,6 juta hektar. Pencapian ini kelak diharapkan
mampu menggeser ketergantungan eksploitasi sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui dan menggantinya dengan sumber daya alam terbarukan.
"Luasan kebun sawit sudah sesuai target, nantinya crude palm oil (CPO)
untuk industri turunan tidak dibawa lagi ke Dumai, cukup diproses di
Maloy saja," kata Gubernur Awang Faroek Ishak, belum lama ini.
Menurutnya, Pemprov Kaltim memang mengarahkan pengembangan ekonomi
rakyat di bidang pertanian, termasuk perkebunan sawit karena dinilai
bisa bertahan lama dibanding jika hanya mempertahankan kegiatan ekonomi
yang bergantung pada kekayaan alam berupa migas dan hutan serta batubara
yang pasti akan terus menyusut.
Kaltim memiliki lahan sangat luas untuk pengembangan sawit, sehingga
Kaltim sangat terbuka untuk masuknya investor yang ingin menanamkan
modalnya. Sekarang ini, sudah ada tujuh perusahaan yang akan membangun
pabrik di Maloy untuk proses sawit menjadi berbagai produk. Karena itu
kawasan itu ke depan akan menjadi Dumai ke II.
Untuk mendukung rencana tersebut, berbagai sarana pendukung
infrastruktur diantaranya Trans Kalimantan akan terus ditingkatkan.
Pembangunan jalan tol tahap awal Balikpapan-Samarinda, kemudian Bontang
-Maloy (Kutim) pun akan diprioritaskan.
"Tiga klaster industry, Balikpapan, Bontang danMaloy akan dihubungkan
dengan jalan tol. Jangan melihat sekarang tetapi lihatlah sepuluh tahun
mendatang, kawasan itu nantinya seperti Pantura di Jawa," seru Awang.
Kawasan Maloy nanti akan menjadi pusat industri oleochemical didukung
pelabuhan internasional diyakini akan membawa kemajuan Kaltim dan
muaranya adalah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
Awang menambahkan, Kaltim mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif
yang jauh lebih bagus dibanding provinsi lain. Tanah lebih murah dan
keamanan juga kondusif. Apabila Kaltim mampu mewujudkan sejuta hektare
sawit. Awang yakin pengangguran di daerah ini bisa diatasi, bahkan
Kaltim bisa mendatangkan pekerja sawit dari daerah lain.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM