(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Panen Karet cenderung turun

15 Maret 2012 Admin Website Artikel 3979

JAKARTA: Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksikan produksi karet pada tahun ini hanya 2,95 juta ton sama dengan tahun lalu, karena curah hujan cukup tinggi dan anomali iklim.

Ketua Umum Gapkindo Asril Sutan Amir mengatakan jika produksi karet 2012 hanya 2,95 juta ton, maka untuk kebutuhan domestik sekitar 480.000-500.000 ton, sedangkan dieskpor 2,4 juta-2,5 juta ton.

"Sepertinya target produksi karet tahun ini 3 juta ton tidak akan tercapai. Kami memperkirakan produksi 2,95 juta ton, cenderung turun. Di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, produksi karet juga cenderung turun," ujarnya kepada Bisnis, Rabu, 14 Maret 2012.

Dia menambahkan belum ada penambahan pabrik pengolahan karet alam di dalam negeri. Saat ini, kapasitas pabrik pengolahan karet alam di Indonesia sekitar 4,4 juta ton, tetapi baru terpakai 2,9 juta ton, sehingga masih ada kapaistas tidak terpakai sekitar 1,5 juta ton.

Dia mengatakan salah satu persoalan karet saat ini produktivitas masih rendah hanya sekitar 0,8 ton per ha, sedangkan produktivitas karet di Thailand mencapai 1,5 ton per ha per tahun.

Asril optimistis produktivitas karet domestik dapat ditingkatkan menjadi 1,5 ton per ha selama lima tahun ke depan.

Data Kementerian Pertanian mencatat laju pertumbuhan luas perkebunan karet dalam 3 tahun terakhir 0,27%, sedangkan rata-rata pertumbuhan produksi karet 1,28% per tahun. Artinya, ada peningkatan produktivitas karet. Luas perkebunan karet pada tahun lalu diperkirakan 3,45 juta hektare dengan produksi 3,09 juta ton.

Sementara itu, revitalisasi perkebunan karet sangat rendah yaitu pelaksanaan penanaman kembali (replanting) sejak 2000 sampai Agustus 2011 hanya 60.700 hektare dan penambahan lahan baru dalam periode yang sama hanya 11.000 ha.

DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, RABU, 14 MARET 2012

Artikel Terkait