SANGATTA - Potensi sumber daya alam yang dimiliki
kawasan Sangkulirang dan sekitarnya sepertinya bukan hanya di sektor
kelautan saja. Sektor perkebunan juga tidak kalah menariknya sehingga
investor juga berebut lahan di kawasan tersebut.
Salah satu bukti nyata adalah perkebunan kelapa sawit yang juga sudah
banyak investor menanamkan investasinya di kawasan tersebut, terutama
perkebunan kelapa sawit. Bahkan dalam waktu dekat ini Kecamatan
Sangkulirang bakal memiliki tiga pabrik kelapa sawit.
Maraknya pembangunan perkebunan kelapa sawit di kawasan pesisir Kutim
menandakan bahwa di wilayah pantai juga berpotensi untuk ditanami kebun
sawit. Meski juga memiliki potensi kawasan laut, namun semuanya tetap
digarapa dengan baik.
“Beberapa waktu lalu Bupati isran Noor telah melakukan peletakan batu
pertama pembangunan pabrik kelapa sawit PT Indonesia Plantation Synergy.
Berarti Sangkulirang bakal memiliki tiga buah pabrik kelapa sawit,
karena dua lagi juga sedang dalam tahap pembangunan,” kata Camat
Sangkulirang H Hormansyah.
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit PT Indonesia
Plantation Sinergy (IPS) di areal perkebunan kelapa sawit perusahaan
tersebut. Keberadaan perusahaan ini dinilai Hormansyah benar-benar
membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitarnya, sehingga
masyarakat bisa lebih sejahtera lagi di masa mendatang.
Saat ini, PT IPS sudah menanam sekitar 1.000 pohon bibit kelapa sawit.
Dari luasan areal sekitar 7.000 hektar, belum semuanya tertanami, namun
sudah melakukan pembangunan pabrik kelapa sawit. Hal ini merupakan
permintaan masyarakat, karena pembangunan pabrik itu merupakan
keseriusan bagi perusahaan membangun kebun di sini.
Sedangkan Kades Kerayaan H Sayid Mahmud mengatakan, keberadaan PT IPS
di desanya sangat membantu sekali dalam pertumbuhan perekonomian
masyarakat di wilayahnya. Sebab, warga sekitarnya juga banyak yang
bekerja di PT IPS tersebut. Selain itu, semangat masyarakat untuk
membangun kebun sendiri juga besar, sehingga akan membantu pembangunan
perkebunan kelapa sawit masyarakat.
“Bahkan kami menginginkan masyarakat juga membangun kebun sendiri
minimal lima hektare setiap kepala keluarga. Jika hal itu bisa terwujud,
masyrakat di wilayahnya bakal makmur dan sejahtera,” kata Sayid Mahmud.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 23 APRIL 2011