(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Rupiah Anjlok, Petani Karet Diuntungkan

11 September 2013 Admin Website Berita Daerah 5204
Rupiah Anjlok, Petani Karet Diuntungkan
SENDAWAR. Nilai kurs rupiah yang anjlok terhadap dolar tidak selamanya merugikan. Sejumlah petani di karet Kutai Barat justru merasa untung. Sebab, harga jual getah karet melambung menjadi Rp 8 ribu per kilogram dari yang sebelumnya Rp 6 ribu per kilogram.
 
Namun yang disayangkan kenaikan harga getah karet sejak, Minggu (8/9), itu nilainya masih dikategorikan lebih murah. Padahal, jika dijual melalui sistem pengelolaan karet sit yang diasap (ribbed smoked sit) harganya bisa dua atau tiga kali lipat.
 
"Memang sebaiknya petani menjual getah karet yang diolah menjadi kering. Harganya akan lebih mahal dan angkutan dari Kubar ke pabrik di Mojokerto dan Banjarmasin lebih mudah. Tapi petani Kubar lebih memilih menjual getah karet basah," ungkap Ketua Asosiasi Pengumpul Getah Karet Kubar Rinatang kepada harian ini, kemarin.
 
Ia mengakui, jika melalui proses menjadi ribbed smoked sit maka akan memakan waktu lama. Di samping itu yang menjadi kekhawatiran petani, apabila sudah memakan biaya dan waktu menjadi karet  ribbed smoked sit lantas harganya turun. "Inilah yang ditakutkan petani. Sehingga banyak petani yang segera menjual karet basah," terangnya.
 
Buktinya, jika harga karet naik seperti saat ini penjual getah karet basah meningkat. Dalam sepekan, ungkap Rinatang, pihaknya menerima penjualan karet petani menjadi 56 ton yang dikirim ke pabrik. "Jika harga karet turun, petani enggan menjual getah karetnya. Alasannya akan merugi," ungkap dia.
Untuk diketahui, Kubar memiliki 16 kecamatan penghasil getah karet terbesar yakni di Kecamatan Barong Tongkok, Linggang Bigung, Melak, Sekolaq Darat, dan kecamatan sekitarnya.
 
Sementara itu, soal petani yang lebih memilih menjual karet basah dibenarkan Yohanes, petani karet di Kecamatan Barong Tongkok. "Kami lebih memilih menjual karet basah karena lebih cepat mendapatkan uang dan mudah kerjanya," kata dia.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 9 SEPTEMBER 2013

Artikel Terkait