RI Siapkan 'Tandingan' Forum RSPO
Jakarta -
Desakan agar Indonesia maupun Malaysia keluar dari forum Roundtable on
Sustainable Palm Oil (RSPO) bentukan Eropa semakin kuat. Namun keputusan
Indonesia soal ini akan sangat tergantung China dan India yang kini
menjadi dua negara konsumen Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit
mentah terbesar dari Indonesia.
Menteri Pertanian Suswono
mengatakan jika dua negara tadi menyetujui konsep Indonesia Sustainable
Palm Oil (ISPO) yang bisa menggantikan RSPO maka langkah Indonesia
sangat bisa dilakukan untuk keluar dari RSPO.
Pasalnya kerap
kali keputusan-keputusan RSPO yang mewadahi kepentingan Eropa sering
mengada-ada dan cenderung mendikte Indonesia maupun Malaysia, selaku
penguasa 85% pasar sawit dunia.
"Kita akan terus perjuangkan
ISPO, yang ada di RSPO itu diadopsi ISPO. Konsumen terbesar China dan
India," katanya dalam acara editor meeting di kantornya, Jakarta, Selasa
(9/11/2010).
Bahkan kata Suswono, dirinya sudah membicarakan
masalah ini dengan Menteri Pertanian China. Upaya ini semacam ini,
lanjut dia, akan terus dilakukan termasuk menangkis serangan dari
masyarakat Eropa dengan berencana akan menemui parlemen Eropa untuk
terus menjelaskan posisi perkelapasawitan Indonesia.
"RSPO ini kadang-kadang membelenggu kita, banyak iuran sehingga membuat high cost," katanya.
Menurutnya, cara-cara yang dilakukan oleh forum RSPO terhadap posisi
Indonesia dan Malaysia sebagai produsen sawit dunia tidak terlepas dari
persaingan dagang. Hal ini karena komoditas pesaing sawit di Eropa tak
mampu bersaing dengan sawit.
"Kita penguasa 85% bersama Malaysia, tapi kita ditentukan oleh Rotterdam, kota kecil itu," katanya.
Sebelumnya, salah satu produsen sawit terbesar Indonesia, Sinarmas terancam
akan dikeluarkan dari forum RSPO karena dinilai tidak menerapkan
sejumlah aturan. Pemerintah pun sudah menegaskan akan membela Sinarmas
dari ancaman RSPO itu.
RSPO merupakan kumpulan daripara produsen,
pedagang, dan perusahaan konsumen CPO yang dibentuk pada 2004 sebagai
upaya untuk meningkatkan keberlangsungan pada industry kelapa sawit.
DIKUTIP DARI DETIK, SELASA, 9 NOPEMBER 2010