
JAKARTA. Kaltim bertekad mewujudkan swasembada
pangan 2018 dengan meningkatkan produksi dan promosi terhadap hasil
tanaman pangan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah
satu upaya tersebut, Pemprov Kaltim kembali mengikuti Agrinex Expo ke 9
di Jakarta Convention Center pada 20-22 Maret 2015.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim Fuad Asaddin
mengatakan Agrinex kali ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk
meningkatkan edukasi bagi Pemprov Kaltim untuk mewujudkan swasembada
pangan 2018.
"Even ini dapat sebagai aspek edukasi bagi Pemprov Kaltim. Karena,
dilihat dari kondisi lahan dan produksi yang dimiliki, ternyata Kaltim
memiliki produk komoditi unggulan yang bisa dipasarkan. Tetapi, karena
kurangnya promosi dan informasi terhadap produk tersebut, maka
masyarakat tidak mengetahui produk unggulan tersebut," kata Fuad Asaddin
ketika dikonfirmasi usai pembukaan Agrinex Expo ke 9 2015 di Jakarta
Convention Center, Jumat (20/3).
Menurut dia, produk komoditi unggulan Kaltim yang saat ini diminati
masyarakat cukup banyak. Contoh, buah naga, beras mayas dan beras jelai.
Bahkan, ketika dipromosikan di even Agrinex yang sasarannya adalah
pelaku pasar nasional dan internasional, ternyata peluang pasar komoditi
tersebut sangat besar.
Tetapi, promosi tersebut tidak akan bisa meningkatkan hasil produksi
unggulan daerah, jika tidak ada produk olahan atau bahan jadi yang mampu
meningkatkan hasil produksi tersebut.
"Karena itu, dari even ini diharapkan petani asal Kaltim maupun
pemerintah daerah mendapat informasi dari daerah lain yang turut
mengikuti, sehingga ketika kembali ke daerah petani maupun pemerintah
mampu meningkatkan hasil produksi unggulan daerah, terutama mampu
mewujudkan Kaltim swasembada pangan," jelasnya.
Selain itu, even ini sebagai wahana promosi bagi Kaltim dalam
memperkenalkan produk komoditi unggulan daerah, baik dari sektor
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan maupun pengembangan
pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemprov Kaltim.
Pemprov Kaltim diharapkan dapat memfaatkan kegiatan ini, sehingga
ketika kembali ke daerah dapat mempersiapkan produk unggulan yang dapat
dijadikan bahan jadi yang siap dipasarkan di tingkat nasional maupun
internasional.
"Contoh produk unggulan yang bisa kita jadikan bahan jadi adalah buah
naga, beras adan, buah elai. Dengan memanfaatkan produk unggulan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil produksi
kita," jelasnya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim S Adiyat ketika
menghadiri Agrinex Expo mengatakan bahwa stand Kaltim banyak dikunjungi
para pengunjung dari daerah lain bahkan jajaran TNI.
Hal ini karena, produk yang dipromosikan Pemprov Kaltim sangat menarik
pengunjung. Misalnya, mengenai beras mayas dan beras jelai dari Kutai
Kartanegara. Beras tersebut memiliki rasa aromatik. Sebab, ketika
dimasak, beras tersebut rasanya enak dan aromanya juga harum dan itu
murni dari alam bukan diproses dari permentasi.
"Beras Jelai masyarakat bisa mendapatkan di Kutai Kartanegara,
sedangkan untuk beras mayas masyarakat Kaltim bahkan orang pendatang
bisa mendapatkan di Kutai Kartanegara," jelasnya.
Produksi beras mayas maupun jelai setiap panen mencapai 2-3 ton per
hektar. Beras tersebut saat ini masih dikonsumsi masyarakat lokal.
Diharapkan, melalui even ini beras mayas maupun jelai mampu bersaing di
tingkat nasional maupun internasional.
"Beras ini dari pedalaman. Jika dipasarkan dari petani ke konsumen atau
pembeli Rp10.000 per kilogram. Tetapi, ketika sudah dipasarkan keluar
harga jual meningkat, yakni bisa mencapai Rp15-25ribu per kilogram,"
jelasnya.
Petani asal Kutim Waluyo mengatakan, dari produk yang dipromosikan
tersebut dan adanya edukasi yang diterima para petani, Pemprov Kaltim
yakin Kaltim mampu swasembada pangan, terutama beras ketika 2018.
"Kami berharap produksi beras Mayas dan Jelai mampu mendukung swasembada pangan di Kaltim," jelasnya.(jay/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM