Ajang Edukasi Menuju Kaltim Swasembada Pangan 2018
23 Maret 2015
Admin Website
Berita Daerah
3717
JAKARTA. Kaltim bertekad mewujudkan swasembada
pangan 2018 dengan meningkatkan produksi dan promosi terhadap hasil
tanaman pangan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah
satu upaya tersebut, Pemprov Kaltim kembali mengikuti Agrinex Expo ke 9
di Jakarta Convention Center pada 20-22 Maret 2015.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim Fuad Asaddin mengatakan Agrinex kali ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan edukasi bagi Pemprov Kaltim untuk mewujudkan swasembada pangan 2018.
"Even ini dapat sebagai aspek edukasi bagi Pemprov Kaltim. Karena, dilihat dari kondisi lahan dan produksi yang dimiliki, ternyata Kaltim memiliki produk komoditi unggulan yang bisa dipasarkan. Tetapi, karena kurangnya promosi dan informasi terhadap produk tersebut, maka masyarakat tidak mengetahui produk unggulan tersebut," kata Fuad Asaddin ketika dikonfirmasi usai pembukaan Agrinex Expo ke 9 2015 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/3).
Menurut dia, produk komoditi unggulan Kaltim yang saat ini diminati masyarakat cukup banyak. Contoh, buah naga, beras mayas dan beras jelai. Bahkan, ketika dipromosikan di even Agrinex yang sasarannya adalah pelaku pasar nasional dan internasional, ternyata peluang pasar komoditi tersebut sangat besar.
Tetapi, promosi tersebut tidak akan bisa meningkatkan hasil produksi unggulan daerah, jika tidak ada produk olahan atau bahan jadi yang mampu meningkatkan hasil produksi tersebut.
"Karena itu, dari even ini diharapkan petani asal Kaltim maupun pemerintah daerah mendapat informasi dari daerah lain yang turut mengikuti, sehingga ketika kembali ke daerah petani maupun pemerintah mampu meningkatkan hasil produksi unggulan daerah, terutama mampu mewujudkan Kaltim swasembada pangan," jelasnya.
Selain itu, even ini sebagai wahana promosi bagi Kaltim dalam memperkenalkan produk komoditi unggulan daerah, baik dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan maupun pengembangan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemprov Kaltim.
Pemprov Kaltim diharapkan dapat memfaatkan kegiatan ini, sehingga ketika kembali ke daerah dapat mempersiapkan produk unggulan yang dapat dijadikan bahan jadi yang siap dipasarkan di tingkat nasional maupun internasional.
"Contoh produk unggulan yang bisa kita jadikan bahan jadi adalah buah naga, beras adan, buah elai. Dengan memanfaatkan produk unggulan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil produksi kita," jelasnya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim S Adiyat ketika menghadiri Agrinex Expo mengatakan bahwa stand Kaltim banyak dikunjungi para pengunjung dari daerah lain bahkan jajaran TNI.
Hal ini karena, produk yang dipromosikan Pemprov Kaltim sangat menarik pengunjung. Misalnya, mengenai beras mayas dan beras jelai dari Kutai Kartanegara. Beras tersebut memiliki rasa aromatik. Sebab, ketika dimasak, beras tersebut rasanya enak dan aromanya juga harum dan itu murni dari alam bukan diproses dari permentasi.
"Beras Jelai masyarakat bisa mendapatkan di Kutai Kartanegara, sedangkan untuk beras mayas masyarakat Kaltim bahkan orang pendatang bisa mendapatkan di Kutai Kartanegara," jelasnya.
Produksi beras mayas maupun jelai setiap panen mencapai 2-3 ton per hektar. Beras tersebut saat ini masih dikonsumsi masyarakat lokal. Diharapkan, melalui even ini beras mayas maupun jelai mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
"Beras ini dari pedalaman. Jika dipasarkan dari petani ke konsumen atau pembeli Rp10.000 per kilogram. Tetapi, ketika sudah dipasarkan keluar harga jual meningkat, yakni bisa mencapai Rp15-25ribu per kilogram," jelasnya.
Petani asal Kutim Waluyo mengatakan, dari produk yang dipromosikan tersebut dan adanya edukasi yang diterima para petani, Pemprov Kaltim yakin Kaltim mampu swasembada pangan, terutama beras ketika 2018.
"Kami berharap produksi beras Mayas dan Jelai mampu mendukung swasembada pangan di Kaltim," jelasnya.(jay/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim Fuad Asaddin mengatakan Agrinex kali ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan edukasi bagi Pemprov Kaltim untuk mewujudkan swasembada pangan 2018.
"Even ini dapat sebagai aspek edukasi bagi Pemprov Kaltim. Karena, dilihat dari kondisi lahan dan produksi yang dimiliki, ternyata Kaltim memiliki produk komoditi unggulan yang bisa dipasarkan. Tetapi, karena kurangnya promosi dan informasi terhadap produk tersebut, maka masyarakat tidak mengetahui produk unggulan tersebut," kata Fuad Asaddin ketika dikonfirmasi usai pembukaan Agrinex Expo ke 9 2015 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/3).
Menurut dia, produk komoditi unggulan Kaltim yang saat ini diminati masyarakat cukup banyak. Contoh, buah naga, beras mayas dan beras jelai. Bahkan, ketika dipromosikan di even Agrinex yang sasarannya adalah pelaku pasar nasional dan internasional, ternyata peluang pasar komoditi tersebut sangat besar.
Tetapi, promosi tersebut tidak akan bisa meningkatkan hasil produksi unggulan daerah, jika tidak ada produk olahan atau bahan jadi yang mampu meningkatkan hasil produksi tersebut.
"Karena itu, dari even ini diharapkan petani asal Kaltim maupun pemerintah daerah mendapat informasi dari daerah lain yang turut mengikuti, sehingga ketika kembali ke daerah petani maupun pemerintah mampu meningkatkan hasil produksi unggulan daerah, terutama mampu mewujudkan Kaltim swasembada pangan," jelasnya.
Selain itu, even ini sebagai wahana promosi bagi Kaltim dalam memperkenalkan produk komoditi unggulan daerah, baik dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan maupun pengembangan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemprov Kaltim.
Pemprov Kaltim diharapkan dapat memfaatkan kegiatan ini, sehingga ketika kembali ke daerah dapat mempersiapkan produk unggulan yang dapat dijadikan bahan jadi yang siap dipasarkan di tingkat nasional maupun internasional.
"Contoh produk unggulan yang bisa kita jadikan bahan jadi adalah buah naga, beras adan, buah elai. Dengan memanfaatkan produk unggulan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil produksi kita," jelasnya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim S Adiyat ketika menghadiri Agrinex Expo mengatakan bahwa stand Kaltim banyak dikunjungi para pengunjung dari daerah lain bahkan jajaran TNI.
Hal ini karena, produk yang dipromosikan Pemprov Kaltim sangat menarik pengunjung. Misalnya, mengenai beras mayas dan beras jelai dari Kutai Kartanegara. Beras tersebut memiliki rasa aromatik. Sebab, ketika dimasak, beras tersebut rasanya enak dan aromanya juga harum dan itu murni dari alam bukan diproses dari permentasi.
"Beras Jelai masyarakat bisa mendapatkan di Kutai Kartanegara, sedangkan untuk beras mayas masyarakat Kaltim bahkan orang pendatang bisa mendapatkan di Kutai Kartanegara," jelasnya.
Produksi beras mayas maupun jelai setiap panen mencapai 2-3 ton per hektar. Beras tersebut saat ini masih dikonsumsi masyarakat lokal. Diharapkan, melalui even ini beras mayas maupun jelai mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
"Beras ini dari pedalaman. Jika dipasarkan dari petani ke konsumen atau pembeli Rp10.000 per kilogram. Tetapi, ketika sudah dipasarkan keluar harga jual meningkat, yakni bisa mencapai Rp15-25ribu per kilogram," jelasnya.
Petani asal Kutim Waluyo mengatakan, dari produk yang dipromosikan tersebut dan adanya edukasi yang diterima para petani, Pemprov Kaltim yakin Kaltim mampu swasembada pangan, terutama beras ketika 2018.
"Kami berharap produksi beras Mayas dan Jelai mampu mendukung swasembada pangan di Kaltim," jelasnya.(jay/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM