Realisasi Tanam Sudah 78 Persen
21 Juli 2009
Admin Website
Artikel
5181
#img1# Dari keseluruhan izin tersebut, luas areal perkebunan yang dimanfaatkan 142.968,8 hektare. Selain itu, ada pula pemanfaatan lahan seluas 121.147 hektare, realisasi tanam inti mencapai 35.403,97 hektare, dan realisasi tanam kemitraan seluas 2.591 hektare. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau Wisnu Haris didampingi Kasi Perizinan Haris Sihaan mengatakan, Disbun melakukan pengawasan ketat dalam pemanfaatan lahan perizinan yang dikeluarkan.
Diketahui saat ini, perkebunan yang benar-benar eksis masih dalam tahap realisasi penanaman inti yang rata-rata persentasenya mencapai 4 persen hingga 78 persen. Salah satunya, PT Bunyu Perkasa Plantation (TBP) yang berada di Kecamatan Talisayan, Biatan dan Tembudan realisasi tanaman intinya telah mencapai 7.146 hektare dengan jumlah persentase sudah mencapai 78,04 persen.
Kemudian ada pula PT Hutan Hijau Mas (HHM) di Kecamatan Segah dengan realisasi tanaman inti 5 ribu hektare dengan persentase mencapai 67,29 persen. Begitu pula dengan PT Malindo Mas Perkebunan (MMP) di Kecamatan Segah dengan realisasi tanaman inti mencapai 4.500 hektare dengan jumlah persentase 60.48 persen, PT Satu Sembilan Delapan di Kecamatan Gunung Tabur dengan realisasi tanaman inti 3.100 hektare dengan persentase mencapai 51.58 persen, dan PT Dwiwira Lestari Jaya (DLJ) di Kecamatan Biatan dengan realisasi tanaman inti 12 ribu hektare telah mencapai 33.49 persen.
Di samping itu, PT Berau Agro Kusuma - perusahaan perkebunan karet yang terletak di Kecamatan Kelay dengan realisasi tanaman inti 382,5 hektare dengan persentase mencapai 17.43 persen. Beberapa perusahaan juga membangun pabrik, seperti PT Tanjung Bunyu Perkasa Plantation (TBPP) di Kecamatan Talisayan, Biatan, dan Tembudan yang sudah memilki pabrik sendiri.
Kemudian, PT Hutan Hijau Mas (HHM) yang saat ini sudah menyelesaikan pekerjaan akhir pabrik, dan PT Yudha Wahana Abadi sedang melakukan survei untuk peletakan batu pertama pembangunan pabriknya. "Kami perkirakan awal tahun 2010, pembangunan pabrik PT Yudha Wahana Abadi di Kelay akan dimulai, dan pada 2011, parik tersebut sudah bisa beroperasi," ujar Wisnu.
Disbun juga eksis melakukan pengawasan dan pemberian izin kepada perusahaan yang ingin membuka lahan perkebunan kelapa sawit atau karet. Pasalnya, keseriusan investor yang diperlukan pemerintah daerah untuk mewujudkan Berau sebagai kabupaten agribisnis.
Oleh sebab itu, Wisnu mengharapkan, agar perusahaan perkebunan dapat melaksanakan kewajibannya untuk melakukan penanaman plasma kelapa sawitnya hingga benar-benar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Selain itu, pola kemitraan dengan masyarakat juga diperhatikan, karena dengan adanya pola kemitraan masyarakat tersebut, pihak perusahaan juga dapat bekerja dengan baik. Asal jangan membodohi masyarakat dengan memberikan janji atau honor yang tidak sesuai dengan gaji mereka.
Begitupula dengan perkebunan lainnya seperti perkebunan karet dan gaharu juga diharapkan dapat memperlihatkan hasil yang bagus, karena jika tidak serius mengerjakan lahan yang telah diberikan oleh Pemkab Berau. Maka pihak perusahaan bersiap-siap harus meninggalkan Berau dan lahan tersebut digantikan investor yang ingin menanamkan modalnya di Berau ini.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 20 JULI 2009