SAMARINDA. Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak
acara Pekan Nasional (Penas) XIII Petani dan Nelayan, di Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kartanegara, yang semula dijadwalkan 22 Juni dipastikan
tidak akan terlaksana karena banyaknya kesibukan Kepala Negara.
Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan kedatangan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan akan digantikan dengan
melakukan Video Conference antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan para
petani dan nelayan.
"Ketidakhadiran presiden ke Kaltim ini akan diganti dengan acara video
conference yang bertempat di Gedung Beladiri Pencak Silat, Komplek
Gelanggang Olahraga Aji Imbut dengan daya tampung tiga ribu orang,
sementara bagi peserta di luar ruangan akan disediakan televisi layar
lebar," jelasnya.
Dengan video conference ini, diharapkan peserta yang telah terseleksi
dari masing-masing provinsi dapat menyiapkan diri untuk bertanya kepada
presiden. Selain itu, diharapkan seluruh peserta tetap datang dan
mengikuti video conference dengan tertib, walau berada di luar ruangan.
Ketidakhadiran presiden ini juga akan berakibat bergesernya beberapa
jadwal acara dan dihapusnya beberapa kegiatan yang harusnya dilakukan
oleh Presiden, contohnya pemberian gelar kehormatan oleh Sultan Kutai
dan sejumlah penghargaan bagi petani dan nelayan.
"Tanda penghargaan kepada para petani dan nelayan nasional tidak jadi
diberikan dan akan digantikan pada saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di
Istana Negara. Karena, tanda penghargaan ini harus diserahkan langsung
oleh Presiden," jelasnya.
Gubernur juga mengapresiasi kerja panitia atas kesuksesan Pembukaan
Penas yang dihadiri Wakil Presiden Boediono. Menurut Gubernur jika
terjadi sedikit kekurangan dan ketidaknyamanan adalah merupakan hal
yang wajar mengingat banyaknya peserta yang datang dari seluruh
Indonesia.
"Wapres Boediono menyatakan puas atas pelaksanaan Penas XIII Tani dan
Nelayan di Tenggarong yang dapat berjalan lancar, aman dan meriah. Untuk
itu, Wapres berpesan agar kesuksesan ini dapat berlangsung hingga akhir
pelaksanaan Penas," ucap Awang.
Walau tidak dihadiri Presiden SBY secara langsung, namun Gubernur tetap
menginginkan adanya gladi bersih, yang berlangsung hari ini (Selasa,
21/6) untuk mengetahui tata letak layar monitor, posisi undangan,
tempat duduk peserta dan bagaimana pengamanan gedung sehingga acara
video conference ini dapat berlangsung tertib dan lancar.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengharapkan
dengan ketidakhadiran presiden ini tidak menjadi kekecewaan dari peserta
dan meminta seluruh petani serta nelayan dapat memaklumi karena
berbagai kesibukan tugas negara
"Saya mohon kepada petani, nelayan dan semua peserta tetap semangat
karena kita yakin Presiden sangat ingin bertemu petani tetapi karena
kesibukan luar biasa, yang tidak memungkinkan untuk datang dan itu
sangat manusiawi terjadi," ujarnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM