Presiden Video Conference dengan Peserta Penas XIII
21 Juni 2011
Admin Website
Artikel
3762
SAMARINDA. Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak
acara Pekan Nasional (Penas) XIII Petani dan Nelayan, di Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kartanegara, yang semula dijadwalkan 22 Juni dipastikan
tidak akan terlaksana karena banyaknya kesibukan Kepala Negara.
Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan akan digantikan dengan melakukan Video Conference antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan para petani dan nelayan.
"Ketidakhadiran presiden ke Kaltim ini akan diganti dengan acara video conference yang bertempat di Gedung Beladiri Pencak Silat, Komplek Gelanggang Olahraga Aji Imbut dengan daya tampung tiga ribu orang, sementara bagi peserta di luar ruangan akan disediakan televisi layar lebar," jelasnya.
Dengan video conference ini, diharapkan peserta yang telah terseleksi dari masing-masing provinsi dapat menyiapkan diri untuk bertanya kepada presiden. Selain itu, diharapkan seluruh peserta tetap datang dan mengikuti video conference dengan tertib, walau berada di luar ruangan. Ketidakhadiran presiden ini juga akan berakibat bergesernya beberapa jadwal acara dan dihapusnya beberapa kegiatan yang harusnya dilakukan oleh Presiden, contohnya pemberian gelar kehormatan oleh Sultan Kutai dan sejumlah penghargaan bagi petani dan nelayan.
"Tanda penghargaan kepada para petani dan nelayan nasional tidak jadi diberikan dan akan digantikan pada saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di Istana Negara. Karena, tanda penghargaan ini harus diserahkan langsung oleh Presiden," jelasnya.
Gubernur juga mengapresiasi kerja panitia atas kesuksesan Pembukaan Penas yang dihadiri Wakil Presiden Boediono. Menurut Gubernur jika terjadi sedikit kekurangan dan ketidaknyamanan adalah merupakan hal yang wajar mengingat banyaknya peserta yang datang dari seluruh Indonesia.
"Wapres Boediono menyatakan puas atas pelaksanaan Penas XIII Tani dan Nelayan di Tenggarong yang dapat berjalan lancar, aman dan meriah. Untuk itu, Wapres berpesan agar kesuksesan ini dapat berlangsung hingga akhir pelaksanaan Penas," ucap Awang.
Walau tidak dihadiri Presiden SBY secara langsung, namun Gubernur tetap menginginkan adanya gladi bersih, yang berlangsung hari ini (Selasa, 21/6) untuk mengetahui tata letak layar monitor, posisi undangan, tempat duduk peserta dan bagaimana pengamanan gedung sehingga acara video conference ini dapat berlangsung tertib dan lancar.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengharapkan dengan ketidakhadiran presiden ini tidak menjadi kekecewaan dari peserta dan meminta seluruh petani serta nelayan dapat memaklumi karena berbagai kesibukan tugas negara
"Saya mohon kepada petani, nelayan dan semua peserta tetap semangat karena kita yakin Presiden sangat ingin bertemu petani tetapi karena kesibukan luar biasa, yang tidak memungkinkan untuk datang dan itu sangat manusiawi terjadi," ujarnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan akan digantikan dengan melakukan Video Conference antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan para petani dan nelayan.
"Ketidakhadiran presiden ke Kaltim ini akan diganti dengan acara video conference yang bertempat di Gedung Beladiri Pencak Silat, Komplek Gelanggang Olahraga Aji Imbut dengan daya tampung tiga ribu orang, sementara bagi peserta di luar ruangan akan disediakan televisi layar lebar," jelasnya.
Dengan video conference ini, diharapkan peserta yang telah terseleksi dari masing-masing provinsi dapat menyiapkan diri untuk bertanya kepada presiden. Selain itu, diharapkan seluruh peserta tetap datang dan mengikuti video conference dengan tertib, walau berada di luar ruangan. Ketidakhadiran presiden ini juga akan berakibat bergesernya beberapa jadwal acara dan dihapusnya beberapa kegiatan yang harusnya dilakukan oleh Presiden, contohnya pemberian gelar kehormatan oleh Sultan Kutai dan sejumlah penghargaan bagi petani dan nelayan.
"Tanda penghargaan kepada para petani dan nelayan nasional tidak jadi diberikan dan akan digantikan pada saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di Istana Negara. Karena, tanda penghargaan ini harus diserahkan langsung oleh Presiden," jelasnya.
Gubernur juga mengapresiasi kerja panitia atas kesuksesan Pembukaan Penas yang dihadiri Wakil Presiden Boediono. Menurut Gubernur jika terjadi sedikit kekurangan dan ketidaknyamanan adalah merupakan hal yang wajar mengingat banyaknya peserta yang datang dari seluruh Indonesia.
"Wapres Boediono menyatakan puas atas pelaksanaan Penas XIII Tani dan Nelayan di Tenggarong yang dapat berjalan lancar, aman dan meriah. Untuk itu, Wapres berpesan agar kesuksesan ini dapat berlangsung hingga akhir pelaksanaan Penas," ucap Awang.
Walau tidak dihadiri Presiden SBY secara langsung, namun Gubernur tetap menginginkan adanya gladi bersih, yang berlangsung hari ini (Selasa, 21/6) untuk mengetahui tata letak layar monitor, posisi undangan, tempat duduk peserta dan bagaimana pengamanan gedung sehingga acara video conference ini dapat berlangsung tertib dan lancar.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengharapkan dengan ketidakhadiran presiden ini tidak menjadi kekecewaan dari peserta dan meminta seluruh petani serta nelayan dapat memaklumi karena berbagai kesibukan tugas negara
"Saya mohon kepada petani, nelayan dan semua peserta tetap semangat karena kita yakin Presiden sangat ingin bertemu petani tetapi karena kesibukan luar biasa, yang tidak memungkinkan untuk datang dan itu sangat manusiawi terjadi," ujarnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM