(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Gubernur: Demplot Penas Bangkitkan Semangat Pertanian Generasi Muda

24 Juni 2011 Admin Website Artikel 3630
TENGGGARONG. Banyak yang mempertanyakan nasib display pertanian, perikanan, perternakan, pasca Penas XIII Petani Nelayan 2011. Gubernur Awang Faroek punya gagasan ideal untuk itu.

"Lahan display ini harus tetap dilanjutkan. Saya kira sangat penting untuk memacu semangat generasi muda kita untuk lebih mencintai pertanian dan tidak malu untuk menjadi petani," kata Awang Faroek. Display dengan luas 25 hektare, berada di bagian belakang kompleks GOR Aji Imbut Tenggarong Seberang.

Jaraknya, hanya beberapa ratus meter dan sangat mudah dilewati karena telah dilengkapi sarana infrastruktur jalan yang baik mengitari display tersebut. Melalui kerjasama yang baik antara Kabupaten Kutai Kartanegara, Pemprov Kaltim serta seluruh jajaran instansi tehnis dan dengan dukungan Kementerian terkait, Gubernur meyakini demonstration plot (Demplot) pertanian tersebut akan berubah menjadi area pendidikan, penyuluhan, praktik pertanian dan juga wisata.

"Demplot ini potensial dikelola untuk sarana pendidikan pertanian dan bisa menjadi area wisata untuk menambah penerimaan daerah," kata Awang Faroek. Pengelolaan yang baik akan menciptakan panorama yang asri dan sejuk sehingga Demplot ini akan menjadi semakin menarik.

Bukan itu saja, Gubernur Awang Faroek berharap agar pengelolaan selanjutnya bisa lebih ditingkatkan, salah satunya dengan membangun kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan seputar pertanian.

Generasi muda kata Awang Faroek harus diberi penyadaran bahwa persoalan pangan adalah hal penting yang akan terus menjadi kebutuhan manusia. Bisnis pertanian masa depan yang pasti juga sangat menjanjikan. Keberadaan Demplot ini diharapkan dapat mengikis budaya malu generasi muda untuk mengenal dan mencintai pertanian. Gubernur juga sempat menyinggung sinyalemen menurunnya semangat generasi muda untuk menekuni bidang pertanian, salah satunya adalah kecenderungan menurunnya minat para calon mahasiswa belajar di fakultas-fakultas pertanian.

"Fakultas pertanian jangan ditinggalkan, rencana strategis jangka panjang pembangunan kita adalah pertanian sebab tambang dan migas pada saatnya akan berakhir. Kondisi ini seharusnya dibalik, Fakultas Pertanian seharusnya sudah mulai menjadi idola," harap Awang Faroek.

SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM

Artikel Terkait