TENGGGARONG. Banyak yang mempertanyakan nasib display pertanian,
perikanan, perternakan, pasca Penas XIII Petani Nelayan 2011. Gubernur
Awang Faroek punya gagasan ideal untuk itu.
"Lahan display ini harus tetap dilanjutkan. Saya kira sangat penting
untuk memacu semangat generasi muda kita untuk lebih mencintai pertanian
dan tidak malu untuk menjadi petani," kata Awang Faroek.
Display dengan luas 25 hektare, berada di bagian belakang kompleks GOR
Aji Imbut Tenggarong Seberang.
Jaraknya, hanya beberapa ratus meter dan
sangat mudah dilewati karena telah dilengkapi sarana infrastruktur jalan
yang baik mengitari display tersebut.
Melalui kerjasama yang baik antara Kabupaten Kutai Kartanegara, Pemprov
Kaltim serta seluruh jajaran instansi tehnis dan dengan dukungan
Kementerian terkait, Gubernur meyakini demonstration plot (Demplot)
pertanian tersebut akan berubah menjadi area pendidikan, penyuluhan,
praktik pertanian dan juga wisata.
"Demplot ini potensial dikelola untuk sarana pendidikan pertanian dan
bisa menjadi area wisata untuk menambah penerimaan daerah," kata Awang
Faroek.
Pengelolaan yang baik akan menciptakan panorama yang asri dan sejuk
sehingga Demplot ini akan menjadi semakin menarik.
Bukan itu saja,
Gubernur Awang Faroek berharap agar pengelolaan selanjutnya bisa lebih
ditingkatkan, salah satunya dengan membangun kerjasama dengan
sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan seputar
pertanian.
Generasi muda kata Awang Faroek harus diberi penyadaran bahwa persoalan
pangan adalah hal penting yang akan terus menjadi kebutuhan manusia.
Bisnis pertanian masa depan yang pasti juga sangat menjanjikan.
Keberadaan Demplot ini diharapkan dapat mengikis budaya malu generasi
muda untuk mengenal dan mencintai pertanian.
Gubernur juga sempat menyinggung sinyalemen menurunnya semangat generasi
muda untuk menekuni bidang pertanian, salah satunya adalah
kecenderungan menurunnya minat para calon mahasiswa belajar di
fakultas-fakultas pertanian.
"Fakultas pertanian jangan ditinggalkan, rencana strategis jangka
panjang pembangunan kita adalah pertanian sebab tambang dan migas pada
saatnya akan berakhir. Kondisi ini seharusnya dibalik, Fakultas
Pertanian seharusnya sudah mulai menjadi idola," harap Awang Faroek.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM