SAMARINDA. Kondisi pertumbuhan
ekonomi nasional yang berimbas pada berkurangnya keuangan daerah memacu
satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) berinovasi dan berkreasi
mengoptimalkan potensi.
Demikian halnya Dinas Perkebunan
(Disbun) Kaltim melalui unit pelaksana teknis dinas (UPTD) segera
meningkatkan kinerja dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Diantaranya, Disbun mendorong UPTD Pengawasan Peredaran Benih (PPB)
melakukan sertifikasi benih tanaman perkebunan. Pada kegiatan tersebut
diperkirakan UPTD PPB berpotensi menghasilkan pendapatan asli daerah
(PAD) mencapai Rp20 miliar per tahun.
"Guna mendukung keuangan daerah melalui
PAD. Kami mendorong optimalisasi sertifikasi benih melalui UPTD dengan
potensi Rp20 miliar per tahun," kata Plt Kepala Disbun Kaltim Ujang
Rachmad, Sabtu (10/12) pekan lalu.
Selain itu, Disbun juga mengoptimalkan
kinerja UPTD Terapan Teknologi Perkebunan (TTP) melalui Kebun Induk
KM.42 Loa Janan. Khususnya, dalam kegiatan pengembangan bibit tanaman
perkebunan (lada, kelapa sawit dan kopyor) berpotensi menghasilkan PAD
minimal Rp2 miliar per tahun. Karenanya, guna mengoptimalkan kinerja
UPTD agar menghasilkan PAD maka Disbun bekerjasama dengan Dinas
Pendapatan Daerah (Dispenda) Kaltim.
Menurut Ujang, optimalisasi potensi
subsektor perkebunan yang mampu menghasilkan PAD sebagai jawaban dalam
mengurangi kesulitan keuangan daerah.
"Subsektor perkebunan didukung
ketersediaan lahan dan potensi yang ada siap menjadi tulang punggung
transformasi ekonomi Kaltim," ungkapnya. (yans/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT