SAMARINDA. Anggota Pansus Retribusi DPRD Kaltim,
Muhammad Samsun mengatakan, Kaltim masih memiliki potensi dalam rangka
meningkatkan pendapatan daerah melalui jalur yang masih menjadi
primadona yaitu kelapa sawit.
Menurutnya,
sebagian besar perusahaan sawit masih menggunakan laboratorium milik
swasta baik dalam penentuan bibit unggul berkualitas hingga pabrik CPO.
Potensi ini jika dimaksimalkan akan menjadi peluang pendapatan daerah.
"Dari keduanya, perputarannya cukup
besar sehingga jika salah satu potensi itu misalnya, lab bibit sawit
saja maka hasilnya cukup pontensial menambah pendapatan Kaltim. Ini
penting untuk dirumuskan bersama mengingat kondisi pendapatan daerah
yang terus menurun," tutur Samsun.
Pasalnya, alasan perusahaan selama ini
pihak pembeli mengharuskan lab swasta yang lebih berpengalaman dengan
standar tertentu. Ironisnya, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan
alasan tidak adanya aturan.
Politikus asal PDIP itu menambahkan
pemerintah memiliki laboratorium tentang sertifikasi bibit unggul kelapa
sawit yang pengoprasiannya di bawah SKPD terkait. Apabila dimaksimalkan
melalui aturan dan promosi maka akan menjadi pundi-pundi PAD.
Padahal, pemerintah bisa membuatkan
payung hukum tersendiri agar potensi pendapatan daerah itu bisa beralih
ke Kaltim. Menurut, informasi untuk lab bibit unggul sawit berkualitas
saja pertahunnya bisa mencapai belasan miliar.
"Masalah ini, didapat ketika Pansus
Retribusi rapat dengan Dinas Pendapatan Daerah Kaltim. Pansus masih akan
membahas kemungkinan agar persoalan ini bisa dimasukkan dalam salah
satu pasal draf rancangan peraturan daerah, akan tetapi jika tidak
memungkinan maka penting agar bisa dibuat payung hukum sendiri," kata
Samsun.
Pihaknya, berharap agar tujuan
pansus dalam menggali potensi pendapatan daerah mendapat dukungan penuh
dari pemerintah beserta seluruh jajarannya karena ini penting berkaitan
dengan kesejahteraan masyarakat. (
hms4)
SUMBER :
DPRD PROV. KALTIM