Perkebunan Menjadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
SAMARINDA. Subsektor perkebunan dalam perjalanannya selalu memberikan peran dan kontribusi yang signifikan bagi Pemerintah dan masyarakat.
Subsektor ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Kaltim pada sektor pertanian serta berkontribusi positif meningkatkan pendapatan petani pekebun di tengah pandemi.
"Dalam konteks pembangunan perkebunan, Alhamdulillah cukup signifikan pergerakannya untuk bisa kita evaluasi dalam konteks makro maupun mikro," ungkap Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad saat menjadi Narasumber pada Dialog "Perkebunan Kaltim berdaulat" secara daring, Selasa (21/9).
Ujang mengatakan dalam konteks makro ternyata perkebunan pada umumnya termasuk kelapa sawit telah memberikan kontribusi sebesar 4,94 persen terhadap PDRB Kaltim.
"Jadi itu juga di luar pengolahan CPO, kalau ditambah CPO sekitar delapan atau sembilan persen, sesuatu yang signifikan sekali," terangnya.
Selanjutnya, indikator mikronya dilihat dari nilai tukar petani tanaman perkebunan pada Bulan Maret sebesar 142,51 persen.
Artinya secara signifikan memberikan kontribusi dalam pembentukan nilai tukar petani yang ditargetkan Pemerintah Provinsi.
Saat ini komunitas perkebunan sawit seluas 1.3 juta hektar dan non sawit 161 ribu hektar. Kemudian terdapat 95 pabrik pengolahan TBS yang tersebar di seluruh Kalimantan Timur.
Lanjutnya, perkebunan kelapa sawit sangat dominan, karena ada peran besar perusahaan swasta.
"Pemerintah Kaltim tidak pernah membatasi komoditas lainnya yang dikelola dalam konteks perusahaan swasta," tegasnya.
Dalam strategi pembangunan berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi beserta Kabupaten dan Kota memiliki strategi bagaimana mendorong diversifikasi tanaman perkebunan nonsawit.
SUMBER : SEKRETARIAT