Perkebunan Dukung Transformasi Ekonomi
12 September 2017
Admin Website
Berita Daerah
3945
SAMARINDA. Pertumbuhan ekonomi Kaltim ke depan
tidak lagi harus bergantung pada sumber daya yang tak dapat
diperbaharui. Ke depan pertumbuhan ekonomi Kaltim akan diarahkan pada
pengembangan sumber daya yang dapat diperbaharui, yaitu pertanian dalam
arti luas, termasuk sektor perkebunan.
Sektor perkebunan dinilai sangat potensial untuk mendukung transformasi ekonomi Kaltim ke depan. Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi Wongso ketika memimpin Rapat Koordinasi Kebijakan Sektor Perkebunan bersama Sekda dan Kadis Perkebunan Kabupaten/Kota se-Kaltim mengatakan, tidak ada pilihan ke depan pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih diutamakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.
"Kami yakin sektor perkebunan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena, dari sektor ini akan banyak tenaga kerja yang terserap dan lingkungan hidup semakin baik," kata Rusmadi di Pendopo Lamin Etam, Senin (11/9).
Rusmadi menegaskan Kaltim harus melakukan transformasi ekonomi yang mengarah pada optimalisasi sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau renewable resources. Meliputi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan juga sektor pariwisata.
Diketahui, sampai saat ini data 2016 luas areal kelapa sawit di Kaltim mencapai 1.150.078 hektar yang terdiri dari 277.034 hektar sebagai tanaman plasma atau rakyat, 14.402 hektar milik BUMN sebagai inti dan 858.642 hektar milik Perkebunan Besar Swasta. Bahkan tenaga kerja dari sektor perkebunan kini mencapai 339.905 orang.
Selain itu, peran sektor perkebunan dalam pengelolaan lingkungan hidup juga sangat besar. Hal itu karena, Pemprov Kaltim bersama seluruh elemen masyarakat bertekad mendeklarasikan program Kaltim Hijau. Program ini dinilai memberikan jaminan jangka panjang terhadap keselamatan dan kesejahteraan rakyat. Karena melalui program tersebut mampu menurunkan rendah karbon di Kaltim.
"Artinya, ekonomi Kaltim ke depan semakin baik. Tapi emisi karbon juga lebih rendah. Karena itu, kami harapkan dukungan pemerintah kabupaten dan kota dapat berperan serta membangun pertumbuhan ekonomi melalui sektor sumber daya yang dapat diperbaharui, termasuk perkebunan," jelasnya.
Saat memimpin rapat koordinasi tersebut, Sekprov Rusmadi didampingi Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad dan dihadiri Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim Daddy Ruhiyat. Rapat ditandai dengan kesepakatan bersama seluruh Sekda Kabupaten/Kota se-Kaltim dan Kepala Dinas Perkebunan dalam penguatan kebijakan sektor perkebunan di Kaltim. (jay/sul/es/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT
Sektor perkebunan dinilai sangat potensial untuk mendukung transformasi ekonomi Kaltim ke depan. Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi Wongso ketika memimpin Rapat Koordinasi Kebijakan Sektor Perkebunan bersama Sekda dan Kadis Perkebunan Kabupaten/Kota se-Kaltim mengatakan, tidak ada pilihan ke depan pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih diutamakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas.
"Kami yakin sektor perkebunan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena, dari sektor ini akan banyak tenaga kerja yang terserap dan lingkungan hidup semakin baik," kata Rusmadi di Pendopo Lamin Etam, Senin (11/9).
Rusmadi menegaskan Kaltim harus melakukan transformasi ekonomi yang mengarah pada optimalisasi sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau renewable resources. Meliputi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan juga sektor pariwisata.
Diketahui, sampai saat ini data 2016 luas areal kelapa sawit di Kaltim mencapai 1.150.078 hektar yang terdiri dari 277.034 hektar sebagai tanaman plasma atau rakyat, 14.402 hektar milik BUMN sebagai inti dan 858.642 hektar milik Perkebunan Besar Swasta. Bahkan tenaga kerja dari sektor perkebunan kini mencapai 339.905 orang.
Selain itu, peran sektor perkebunan dalam pengelolaan lingkungan hidup juga sangat besar. Hal itu karena, Pemprov Kaltim bersama seluruh elemen masyarakat bertekad mendeklarasikan program Kaltim Hijau. Program ini dinilai memberikan jaminan jangka panjang terhadap keselamatan dan kesejahteraan rakyat. Karena melalui program tersebut mampu menurunkan rendah karbon di Kaltim.
"Artinya, ekonomi Kaltim ke depan semakin baik. Tapi emisi karbon juga lebih rendah. Karena itu, kami harapkan dukungan pemerintah kabupaten dan kota dapat berperan serta membangun pertumbuhan ekonomi melalui sektor sumber daya yang dapat diperbaharui, termasuk perkebunan," jelasnya.
Saat memimpin rapat koordinasi tersebut, Sekprov Rusmadi didampingi Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad dan dihadiri Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim Daddy Ruhiyat. Rapat ditandai dengan kesepakatan bersama seluruh Sekda Kabupaten/Kota se-Kaltim dan Kepala Dinas Perkebunan dalam penguatan kebijakan sektor perkebunan di Kaltim. (jay/sul/es/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT