
JAKARTA. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) meminta pemerintah
mengambil peran agar harga karet tidak jatuh. Sebab, bila itu terjadi,
imbasnya akan langsung dirasakan para petani karet.
Harga karet saat ini jauh turun bila dibandingkan dengan pada 2011. "Saat itu harga karet USD 5,3 per kg. pada awal 2016, harganya menjadi
USD 1,3 per kg. Jadi, sudah susut banyak sekali," tutur Chairman
Gapkindo Moenardji Soedargo.
Harga karet, lanjut dia, sempat naik sejenak menjadi USD 1,5 per kg.
Namun, bulan ini kembali terkoreksi menjadi USD 1,3 per kg. Upaya
menaikkan harga bukannya tidak dilakukan para pengusaha. Salah satunya
dengan menahan ekspor karet melalui kesepakatan dengan beberapa negara
tetangga. Meskipun, cara itu belum dianggap efektif mendongkrak harga.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, didiskusikan pula
beberapa alternatif yang mungkin untuk diterapkan. Salah satunya
menyalurkan karet ke produk-produk infrastruktur.
Alternatif pertama adalah aspal karet. Aspal karet, tutur dia, mampu
membuat umur jalan lebih lama 50 persen. Dampaknya, pemerintah bisa
menghemat anggaran.
Dana yang dihemat tersebut bisa digunakan untuk membangun jalan lebih
banyak lagi. Kemudian, penggunaan karet di pelabuhan sebagai alas
bersandar kapal. Dengan begitu, Indonesia tidak perlu mengimpor bantalan
karet lagi.
Alternatif yang lain adalah penggunaan karet pada pintu-pintu air
sekunder dan tersier. "Pintu karet lebih tahan lama dan tahan air,"
lanjutnya.
Pemerintah bisa menggunakan itu untuk mengatur rawa-rawa agar lebih
produktif. Juga bisa membangun lebih banyak pengatur air. Khususnya di
kawasan-kawasan yang produktivitasnya bergantung kepada musim.
Disinggung kesiapan para pengusaha memproduksi karet untuk
infrastruktur, Moenardji mengatakan bahwa itu bergantung kepada
pemerintah. Menurut dia, yang diinginkan pengusaha adalah kepastian.
"Pemerintah pasti nggak? Ada inpres-nya nggak? Kalau
ada inpres, pengusaha siap," ujar Moenardji. Sebab, kata dia, konsumen
produk yang akan diproduksi menjadi jelas. Solusi lainnya ialah
meremajakan pohon-pohon karet. (byu/jos/jpnn/man/k15)
SUMBER : KALTIM POST, SENIN, 27 JUNI 2016