JAKARTA. Perlambatan ekonomi global diperkirakan masih akan berlanjut
sampai tahun depan. Hanya saja, pada tahun depan harga komoditas
diperkirakan akan mengalami peningkatan karena permintaan global yang
mulai pulih. Alhasil, dalam RAPBN 2013 pemerintah mematok target
penerimaan bea keluar sebesar Rp 31,7 triliun. Penerimaan bea keluar ini
banyak dikontribusikan oleh kenaikan penerimaan bea keluar dari CPO.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Agung Kuswandono
mengungkapkan target penerimaan bea cukai dalam RAPBN 2013 sebesar Rp
147,2 triliun. Rinciannya, penerimaan cukai sebesar Rp 89 triliun,
penerimaan bea masuk sebesar Rp 26,5 triliun dan penerimaan bea keluar
Rp 31,7 triliun.
Untuk penerimaan bea keluar, Agung mengatakan
salah satunya berasal dari kenaikan ekspor minyak sawit mentah alias
CPO. "Ekspor CPO dan turunannya pada tahun 2013 diperkirakan meningkat
sekitar 10%-12% dari tahun 2012," ujarnya Selasa (18/9).
Menurutnya, kenaikan ekspor ini disebabkan karena kenaikan harga.
Sedangkan volumenya relatif stabil. Meski diperkirakan ada kenaikan
ekspor, tapi pada tahun 2013 rata-rata tarif BK CPO pada tahun 2013
justru turun menjadi 15%. Padahal, pada tahun 2012, rata-rata tarif BK
CPO sebesar 16,5%.
Agung bilang, saat ini mulai ada fenomena
baru, di mana ekspor CPO sudah mulai beralih dari ekspor CPO mentah ke
ekspor produk turunannya. Nah, "Bea keluar untuk produk turunan CPO ini
lebih rendah," katanya.
DIKUTIP DARI KONTAN, SELASA, 18 SEPTEMBER 2012