TENGGARONG. Selain tempat berkumpulnya petani dan nelayan untuk
bertukar informasi dan pengetahuan, wakil-wakil petani dan nelayan dari
33 provinsi di Indonesia juga melakukan penanaman pohon langka
masing-masing daerah di Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kutai
Kartanegara sebagai bentuk kepedulian petani dan nelayan dalam
pelestarian lingkungan.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kaltim, Riza Indra Riyadi
mengatakan kegiatan penanaman pohon langka dari 33 provinsi ini
bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya
pohon-pohon untuk kelangsungan hidup manusia.
"Disamping itu kegiatan ini kita memanfaatkan momen rangkaian Penas
Tani dan Nelayan di Tenggarong sebagai cara sosialisasi Kaltim Green dan
provinsi lain seluruh Indonesia ikut mendukung dengan partisipasi
penanaman," ujarnya.
Pohon-pohon yang ditanam diantaranya pohon meranti (Shorea sp.), matoa
(Pometia pinnata), tampoi (Baccaurea macrocarpa), dan tentu saja pohon
ulin (Eusideroxylon zwageri) khas Kaltim.
Dijelaskan, setiap provinsi mentediakan dari 48 pohon yang bibitnya
dibawa dari masing-masing provinsi. Sehingga dalam penanaman ini telah
ditanam lebih dari 1.500 batang pohon langka. Sedangkan lokasi terbagi
dua yaitu di Waduk Panji Sukarame seluas empat hektare dan di Kebun Raya
Samarinda seluas satu hektare.
Sasaran lainnya dari penanaman ini dijelaskan Riza adalah untuk
mendorong masyarakat untuk dapat mengenal pohon-pohon langka dari 33
provinsi sehingga menumbuhkan rasa cinta untuk menjaga dan
melestarikannya.
"Secara teknis, pohon berdiameter 10 centimeter, tinggi 10 meter dan
lebar tajuk empat meter akan dapat menyimpan air 40 liter. Dengan kita
menanam 1.500 saja akan dapat disimpan air sebanyak 60 ribu liter air
dalam tanah," jelasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM