Pemerintah Yakin Kakao RI Kalahkan Malaysia Tahun ini
31 Mei 2011
Admin Website
Artikel
3682
Jakarta -
Tahun ini Indonesia diprediksi akan mengalahkan Malaysia untuk industri
pengolahan kakao. Saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya
menggenjot industri pengolahan kakao agar memiliki nilai tambah untuk
ekspor.
"Kalau lihat trennya, perhitungannya awal tahun depan kita sudah lebih dari Malaysia," kata Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar saat acara peresmian BT Chocolate Academy di Cibodas, Tangerang, Jakarta, Senin (30/5/2011).
Pernyataan Mahendra pun diamini oleh Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi yang menyatakan telah ada pabrik pengolahan kakao Malaysia yang akan berinvestasi dengan membangun pabriknya di Indonesia. Dari dua pabrik yang ada, baru satu pabrik yang telah melakukannya dan yang satu lagi akan menyusul.
"Dua perusahaan pengolahan kakao Malaysia, satu sudah memulai bikin pabrik di Indonesia, yang lain menyusul," kata Bayu.
Bayu juga menambahkan, produk cokelat Milo akan menjadi target pasar Indonesia selanjutnya dan Nestle telah berkomitmen untuk menjadikan Milo Indonesia sebagai basis produksi Milo untuk Asia Tenggara.
"Nestle berkomitmen, Milo Indonesia akan menjadi basis Asia Tenggara, bukan hanya Indonesia saja," ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengingatkan untuk meningkatkan sumber daya alam agar mampu untuk mengolah bahan mentah yang ada di Indonesia. Kekayaan IPTEK-lah yang akan menentukan semuanya.
"Kekayaan alam itu bukan menjadi kekuatan suatu negara lagi, tapi IPTEK yang anda kuasai untuk mengutak-atik nilai tambah itu," ujarnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SENIN, 30 MEI 2O11
"Kalau lihat trennya, perhitungannya awal tahun depan kita sudah lebih dari Malaysia," kata Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar saat acara peresmian BT Chocolate Academy di Cibodas, Tangerang, Jakarta, Senin (30/5/2011).
Pernyataan Mahendra pun diamini oleh Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi yang menyatakan telah ada pabrik pengolahan kakao Malaysia yang akan berinvestasi dengan membangun pabriknya di Indonesia. Dari dua pabrik yang ada, baru satu pabrik yang telah melakukannya dan yang satu lagi akan menyusul.
"Dua perusahaan pengolahan kakao Malaysia, satu sudah memulai bikin pabrik di Indonesia, yang lain menyusul," kata Bayu.
Bayu juga menambahkan, produk cokelat Milo akan menjadi target pasar Indonesia selanjutnya dan Nestle telah berkomitmen untuk menjadikan Milo Indonesia sebagai basis produksi Milo untuk Asia Tenggara.
"Nestle berkomitmen, Milo Indonesia akan menjadi basis Asia Tenggara, bukan hanya Indonesia saja," ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengingatkan untuk meningkatkan sumber daya alam agar mampu untuk mengolah bahan mentah yang ada di Indonesia. Kekayaan IPTEK-lah yang akan menentukan semuanya.
"Kekayaan alam itu bukan menjadi kekuatan suatu negara lagi, tapi IPTEK yang anda kuasai untuk mengutak-atik nilai tambah itu," ujarnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SENIN, 30 MEI 2O11