Jakarta -
Tahun ini Indonesia diprediksi akan mengalahkan Malaysia untuk industri
pengolahan kakao. Saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya
menggenjot industri pengolahan kakao agar memiliki nilai tambah untuk
ekspor.
"Kalau lihat trennya, perhitungannya awal tahun depan
kita sudah lebih dari Malaysia," kata Wakil Menteri Perdagangan Mahendra
Siregar saat acara peresmian BT Chocolate Academy di Cibodas,
Tangerang, Jakarta, Senin (30/5/2011).
Pernyataan Mahendra pun
diamini oleh Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi yang menyatakan
telah ada pabrik pengolahan kakao Malaysia yang akan berinvestasi dengan
membangun pabriknya di Indonesia. Dari dua pabrik yang ada, baru satu
pabrik yang telah melakukannya dan yang satu lagi akan menyusul.
"Dua perusahaan pengolahan kakao Malaysia, satu sudah memulai bikin pabrik di Indonesia, yang lain menyusul," kata Bayu.
Bayu
juga menambahkan, produk cokelat Milo akan menjadi target pasar
Indonesia selanjutnya dan Nestle telah berkomitmen untuk menjadikan Milo
Indonesia sebagai basis produksi Milo untuk Asia Tenggara.
"Nestle berkomitmen, Milo Indonesia akan menjadi basis Asia Tenggara, bukan hanya Indonesia saja," ujarnya.
Di
tempat yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun
mengingatkan untuk meningkatkan sumber daya alam agar mampu untuk
mengolah bahan mentah yang ada di Indonesia. Kekayaan IPTEK-lah yang
akan menentukan semuanya.
"Kekayaan alam itu bukan menjadi
kekuatan suatu negara lagi, tapi IPTEK yang anda kuasai untuk
mengutak-atik nilai tambah itu," ujarnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SENIN, 30 MEI 2O11