Pemerintah Siapkan Insetif Bagi 3 Sektor Hilir
Jakarta - Pemerintah akan ajukan 3 jenis sektor hilir
untuk menjadi prioritas mendapatkan insentif dari pemerintah.
Pemerintah berencana menggerakkan industri hilir guna meningkatkan
nilai tambah suatu produk.
"Kita
berpikir ke depan, tidak melulu ekspor barang mentah tapi memproses ke
industri yang bernilai tambah, jadi barang jadi. Sekarang ini, kalau
kita ekspor ke negara-negara itu, industri negara itu yang bekerja
memproses, nilai tambahnya ada di mereka. Kemudian di ekspor lagi ke
Indonesia menjadi barang jadi, harganya sudah 10 kali lipat," kata
Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di Gedung Kementerian
Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (25/11/2010) malam.
Untuk
tahap awal, lanjut Hidayat, pemerintah akan memulai pada 3 sektor
prioritas yang sudah memulai memproduksi barang jadi dari bahan baku
yang dihasilkannya. Ketiga sektor industri itu adalah kelapa sawit,
kakao, dan karet.
"Pemerintah bertekad memulai downstream,
produk agriculture, pertambangan, dan proyek petrokimia. Tapi sekarang
ini agriculture, kelapa sawit, kakao dan karet," ujarnya.
Menurut
Hidayat, pemerintah sedang merancang pemberian insentif bagi
sektor-sektor yang dapat mengembangkan industri hilirnya tersebut.
"Pokoknya ada lah, insentif dan disinsentif, membuat prosesing industrinya jalan, industri nilai tambahnya jalan," paparnya.
Namun,
Hidayat masih enggan mengungkapkan bentuk bantuan pemerintah secara
konkrit berdasarkan hasil rapat dengan Menteri Keuangan dan Badan
Koordinator Penanaman Modal (BKPM). Yang jelas, lanjutnya, regulasi
yang terkait dengan pemberian insentif dari pemerintah tersebut
diharapkan mulai berjalan pada tahun 2011.
"Secepat mungkin,
karena pada masa yang akan datang, pendalaman industri itu dilakukan
melalui penciptaan downstream atau sektor hilir. Dan itu akan puluhan
lagi industri yang akan tumbuh dari sektor hilir," tandasnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, JUMAT, 26 NOPEMBER 2010