Pabrik CPO Pertama Diresmikan
25 Maret 2010
Admin Website
Artikel
4676
#img1# "Pabrik ini suatu kebanggaan bagi kita semua. Karena pertama kali di Kubar untuk membuka cakrawala pengembangan perkebunan kelapa sawit. Karena pentingnya peresmian ini, meski saya masih padat kegiatan di Jakarta, siap kembali untuk hadir meresmikan," sebut Ismael Thomas di hadapan ratusan warga dan manajemen PT Lonsum Indonesia Tbk.
Pernyataan Bupati diungkapkan ketika memberikan sambutan peresmian perdana kebun plasma kelapa sawit di Kampung Bekokong, Kecamatan Jempang. Ini kegiatan pembukaan kebun binaan pola kemitraan PT London Indonesia Tbk dengan Koperasi Harapan Jaya Kampung Bekokong. Kehadiran Ismael Thomas didampingi Kapolres AKBP RY Wihastono Yoga Pranoto disambut upacara adat.
Rombongan diterima, Presiden Direktur PT Lonsum Indonesia Tbk Benney Tjoeng. Kedatangannya pun disambut proses upacara adat Dayak Benuaq. Diakhir sambutan bupati dilanjutkan ke lokasi penanaman perdana kelapa sawit, dan ditutup peresmian pabrik kelapa sawit di Kampung Tanjung Isuy. Jarak keduanya sekitar 5 kilometer.
Di sela-sela peninjauan pabrik kelapa swait yang dibangun di atas lahan 6,6 hektare, Ismael Thomas yang mendapat penjelasan tentang pengolaan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi CPO oleh Mill Manager PT Lonsum Indonesia Tbk Jumarlin Purba, meminta agar limbah dari pengolahan itu dapat diamankan.
Maksudnya, tidak merusak lingkungan yang berdampak kepada masyarakat sekitar pabrik. Selain itu, Ismael Thomas juga meminta agar kehadiran pabrik ini dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal. "Karena mereka tidak saja sebagai penonton pasif melainkan terlibat sebagai karyawan. Cara ini selain menguntungkan warga lokal, perusahaan dan pemerintah," pesan Ismael Thomas.
Dampak positif lainnya, kata dia, diyakinkan masyarakat sekitar perkebunan tidak ada lagi yang neko-neko atau berbuat ulah. Hal ini karena hubungan antarperusahaan dan masyarakat berjalan secara harmonis. Secara khusus Ismael Thomas meminta kepada pihak perusahaan jangan mendudukkan dirinya sebagai pihak yang eksklusif, melainkan selalu berbaur atau bergaul dekat dengan masyarakat.
Sesuai catatan media ini, selama ini hasil panen TBS kelapa sawit milik PT Lonsum Indonesia Tbk diangkut ke pabrik di Kabupaten Paser yang jaraknya sekitar 400 kilometer. Pengangkutannya menggunakan puluhan truk. Dampaknya, berpotensi merusakkan jalan trans Kalimantan. Karena pengangkutan gunakan truk itu di atas 5 ton. Bahkan, tak jarang pengendara lain saat melintas sering menemukan truk iring-iringan yang memenuhi badan jalan. Sering juga truk pengangkut TBS ini terbalik karena kelebihan daya angkutnya. Sejak adanya pabrik ini, pengangkutan ke pabrik dihentikan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 25 MARET 2010