Mendag: Ekspor CPO Turun Disebabkan Harga Jatuh
05 September 2011
Admin Website
Artikel
5639
JAKARTA--MICOM: Menteri
Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan turunnya ekspor minyak kelapa
sawit mentah (CPO) bukan karena pemberlakuan bea keluar progresif.
Penurunan ekspor tersebut terjadi disebabkan harga CPO turun sehingga
nilai ekspornya jatuh.
"Saya rasa masalahnya harga, bukan volume. Harga minyak turun," jelas Mari, ketika menggelar jumpa pers, Senin (5/9).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat terjadi penurunan ekspor nonmigas HS number 15 lemak dan minyak hewani dan nabati hingga 49,04%, turun US$1,103 miliar. CPO disebutkan turun dari US$2,249 miliar menjadi US1,145 miliar pada Juni ke Juli tahun ini.
"Ada pengaruh harga dan volume tapi tidak karena bea keluar. Karena bea keluar sudah lama. Bea keluar progresif menjaga kecukupan CPO dalam negeri dari 2008. Lebih kepada masalah demand dan softening commodity prices," jawab Mari, ketika ditanya apakah penurunan merupakan efek ditahannya CPO untuk produksi minyak goreng dalam negeri melalui BK.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SENIN, 5 SEPTEMBER 2011
"Saya rasa masalahnya harga, bukan volume. Harga minyak turun," jelas Mari, ketika menggelar jumpa pers, Senin (5/9).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat terjadi penurunan ekspor nonmigas HS number 15 lemak dan minyak hewani dan nabati hingga 49,04%, turun US$1,103 miliar. CPO disebutkan turun dari US$2,249 miliar menjadi US1,145 miliar pada Juni ke Juli tahun ini.
"Ada pengaruh harga dan volume tapi tidak karena bea keluar. Karena bea keluar sudah lama. Bea keluar progresif menjaga kecukupan CPO dalam negeri dari 2008. Lebih kepada masalah demand dan softening commodity prices," jawab Mari, ketika ditanya apakah penurunan merupakan efek ditahannya CPO untuk produksi minyak goreng dalam negeri melalui BK.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SENIN, 5 SEPTEMBER 2011