(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Limbah Pabrik CPO Tidak Berbahaya

30 Maret 2010 Admin Website Artikel 7107
"Limbah yang dihasilkan pabrik, memang ada dua yakni limbah padat dan cair. Keduanya kategori aman setelah diolah secara teknik aplikasi yang berbeda," sebut Ikrama Anwar yang mengirimkan rilis pers kepada media ini, Senin (29/3).

#img1# Untuk limbah padat, kata dia, berupa tandan kosong akan didistribusikan ke sekeliling tanaman sawit yang dapat berguna menjadi kompos. Sedangkan limbah cair berupa sludge bercampur air akan dimasukkan ke kolam pembiakan bakteri untuk menetralkan keasamannya, dan kemudian didistribusikan ke parit parit di sekeliling tanaman sawit sebagai nutrisi bagi tanaman tersebut.

"Untuk pembangunan kolam pembiakan telah menghabiskan biaya sebesar Rp 4 miliar," katanya.

Dengan penjelasan ini, ia berharap, agar semua pihak dapat memahami dan tidak memberikan persepsi yang berlebihan tentang bahaya limbah dari pabrik CPO ini. Karena perusahaan membangun pabrik di Kubar selain memikirkan profit, juga selalu memperhatikan dampak lingkungannya.

Kemudian salah satu dampak positif dengan berdirinya pabrik di Kubar, Ikrama Anwar mengatakan, sudah tidak lagi melakukan mobilisasi angkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik di Kabupaten Paser. Puluhan truk melintasi ruas jalan Trans Kalimantan itu yang jaraknya sekitar 400 kilometer. "Satu truk bisa mengangkut 20 ton. Ini cukup berat," terangnya.

Dengan dihentikannya pengangkutan TBS ke Paser, menurut dia, sangat mendukung penyelamatan kondisi jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kubar-Samarinda. Sekarang, tambah dia, perusahaan dalam hal pengangkutan sudah mengalihkan dari TBS menjadi CPO (cairan). Kapasitas angkut CPO hanya sekitar 6-7 ton per truk. Ini tidak berpotensi lagi menimbulkan kerusakan badan jalan. "Karena bebannya lebih ringan yang dibawa truk," tambahnya.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 30 MARET 2010

Artikel Terkait