SAMARINDA. Realisasi penyaluran kecambah kelapa sawit di
Kaltim sejak tahun 2009 semakin tahun kian meningkat. Hal ini sebagai bentuk
mendukung terwujudnya program sejuta hektar sawit Kaltim tahap pertama dan
kedua.
Misalnya, tahun 2009 sebanyak 20,954 juta kecambah dan tahun 2010 meningkat
menjadi 27,967 juta kecambah. Tahun 2011 sebanyak 32,277 juta kecambah dan 2012
meningkat 33,466 juta kecambah serta 2013 sebanyak 25,268 juta kecambah.
Peningkatan jumlah kecambah kelapa sawit ini disebutkan Kepala Dinas Perkebunan
Kaltim Hj Etnawati Usman saat pertemuan dan sosialisasi penggunaan benih
bermutu kelapa sawit di Samarinda, Kamis (18/9).
Kelapa sawit merupakan salah satukomoditi unggulan perkebunan, dimana selain
mempunyai fungsi ekonomis yang tinggi juga mampu meningkatkan fugsi sosial dan
ekologi bagi pengembangan sektor pertanian Kaltim.
Benih lanjut Etnawati, merupakan karier teknologi yang memiliki empat aspek
yakni aspek teknologi, aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek hukum. "Untuk itu
benih yang digunakan perlu dijaga mutunya baik mutu fisik, fisiologis dan
genetis," ujarnya.
Khusus benih kelapa sawit yang digunakan yakni beih unggul dan bermutu guna
meningkatkan produktivitas komoditi perkebunan. "Gubernur Awang Faroek Ishak
program satu juta hektar sawit tahap II," jelas Etnawati.
Pencanangan program ini lajutnya, sebagai upaya atau solusi untuk mengurangi
ketergantungan ekonomi Kaltim pada eksploitasi sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui (non renewable).
Menurut Etnawati, sesuai rencana pembangunan jangka panjang menengah daerah
(RPJMD) Kaltim tahun 2013-2018 subsektor perkebunan ditarget untuk
mengembangkan satu juta hektar sawit tahap kedua dan 250 ribu hektar aneka
tanaman lainnya.
Disebutkannya, realisasi penanaman sampai 2013 untuk inti, plasma dan sawit
rakyat seluas 1,134 juta hektar dan terdapat 55 unit pabrik minyak kelapa sawit
(PKS) yang sudah beroperasional dan tersebur di beberapa kabupaten sentra
perkebunan sawit.
"Di Kaltim terdapat 344 perusahaan ijin lokasi dengan luasan mencapai 3,92 juta
hektar terdapat 127 perusahaan yang sudah memegang hak guna usaha (HGU) dengan
luasan mencapai 1,136 juta hektar," sebut Etnawati.
Ditambahkannya, kebutuhan benih kelapa sawit yang besar hendaknya disikapi oleh
pelaku penangkar benih sawit (waralaba)
untuk lebih menyediakan benih unggul bermutu dan bersertifikat agar produksi
lebih berkualitas dan produktivitas lebih tinggi.(yans/adv)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI